WahanaNews.co | Diprediksi warga akan menyambut mudik Lebaran 2023 dengan antusias, Komisi VI DPR RI berupaya berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait.
Menurut anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron, sejumlah langkah dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar lonjakan arus terkendali secara kondusif. Salah satu yang menjadi sorotan adalah ketahanan energi.
Baca Juga:
Kawal Arus Mudik Hingga Balik Lebaran 2024, PLN Siaga di Zona Utama Transportasi Publik
Menurutnya, ditiadakannya larangan mudik, ia ingin antusias mudik warga ini disambut dengan pasokan energi yang cukup.
“Kami (di Komisi VI) sudah mendalami kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi selama mudik saat lebaran nanti. Pertama, dari sisi ketahanan energi, ini penting. Jangan sampai pemudik malah menemukan bahan bakar tidak tersedia di wilayah-wilayah yang akan dilewati pemudik,” tutur Herman, Minggu (9/4/2023).
Menurut informasi yang diterima, pergerakan masyarakat Indonesia terhitung selama arus Mudik Lebaran Tahun 2023 mencapai 123,8 juta orang. Jumlah ini meningkat sekitar 44 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Selain itu, sebagian besar porsi terbesar pemudik menggunakan transportasi darat sebanyak 99,2 juta orang.
Baca Juga:
Kawal Arus Mudik Hingga Balik Lebaran 2024, PLN Siaga di Zona Utama Transportasi Publik
Dia mengapresiasi strategi yang disiapkan oleh Pertamina untuk mencegah krisis bahan bakar. Ia menyampaikan bahwa Pertamina menjamin akan menyediakan pasokan bahan bakar yang cukup selama 17 hari, baik jelang dan usai Idul Fitri.
“Nanti tinggal bagaimana pengaturan terhadap lintasan logistik. Baik itu kebutuhan pangan maupun kebutuhan energi, karena pangan dan energi dua sisi yang saya kira sangat penting di dalam mendukung lancar dan bahagianya pada waktu nanti di hari lebaran,” pungkasnya. [sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.