WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD blak-blakan menyebut, saat ini banyak penyusup di kementerian/lembaga (K/L) yang melemahkan pemerintah.
"Di berbagai struktur lembaga pemerintahan sekarang banyak penyusup-penyusup yang justru melemahkan, bukan menguatkan," ungkapnya di Sarinah, Jakarta Pusat, mengutip detikcom, Senin (12/6/2023).
Baca Juga:
Bersama Timpora Kantor Imigrasi, Pemerintah Kota Bekasi Siap Awasi Pergerakan Warga Asing
Tanpa menjelaskan rinci siapa para penyusup ini dan bagaimana cara mereka melemahkan pemerintah, Mahfud meminta kepada setiap pihak untuk terus waspada.
Ia lantas meminta agar setiap proses seleksi atau rekrutmen pejabat-pejabat publik diperketat. Mahfud memerintahkan jangan sampai ada pejabat publik yang berstatus titipan.
"Jangan kita terlena dan menutup mata dengan upaya pelemahan struktur dari dalam. Sekali lagi, jangan kita terlena dan menutup mata dengan upaya pelemahan struktur dari dalam," tegasnya.
Baca Juga:
Menko Marves Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet 21 Oktober
"Oleh sebab itu, proses seleksi atau rekrutmen jabatan-jabatan publik harus diperketat, tidak boleh berdasarkan pesanan, terutama untuk lembaga-lembaga penegak hukum," sambung Mahfud.
Meski begitu, Mahfud berpandangan Indonesia tidak perlu melakukan revolusi. Ia menekankan RI sebaiknya terus melanjutkan semangat reformasi yang sudah digemakan sejak 1998.
"Menurut saya kita tidak perlu berpikir revolusi. Reformasi itu jalan tengah antara evolusi dan revolusi, kita ambil jalan tengahnya. Itu pilihan kita di 1998-1999 dan selanjutnya. Ini yang kita jaga, kembali ke reformasi untuk menjadi negara maju," tutupnya. [eta]