Qodari mengatakan, persentase
masyarakat Indonesia yang menyetujui wacana Presiden Jokowi tiga periode terus
mengalami peningkatan empat bulan terakhir.
Berdasarkan survei Charta Politica pada bulan Maret,
masyarakat yang tahu gagasan ini sebesar 37 persen, yang setuju 13 persen,
tidak setuju 61 persen.
Baca Juga:
Isu 'Pak Lurah' Minta 3 Periode, Ramai-ramai Menepis Hasto
Kemudian, Mei kemarin, ada
survei dari Parameter mengenai wacana Jokowi tiga periode.
Dari survei tersebut,
terungkap jumlah masyarakat yang tahu gagasan Jokowi-Prabowo sudah 53 persen,
kemudian yang setuju sudah 27 persen, yang tidak setuju turun jadi 52 persen.
"Bayangkan, yang tahu
naik 16 persen, yang setuju naik 14 persen, yang tidak setuju turun 9
persen," kata Qodari.
Baca Juga:
Dukung Jokowi 3 Periode, Habib Kribo: Kenapa Tidak?
Terakhir, yakni survei SMRC,
yang menunjukkan bahwa 40,2 persen masyarakat setuju gagasan Jokowi-Prabowo
atau Jokowi Tiga Periode.
Sementara yang tidak setuju
sebesar 52,9 persen.
"Bayangkan dalam waktu
tiga sampai empat bulan, istilahnya ketika baru saya sendiri yang berdakwah
gagasan Jokowi-Prabowo, dimarah-marahin, lalu kemudian Pak Jokowi bilang enggak setuju, UUD 1945 masih ngatur presiden 2 periode, loh kok hasil surveinya naik kayak begitu
(sangat signifikan)," ujar Qodari.