WahanaNews.co | Ai Maemunah (43) dan kedua anaknya kehilangan nyawa gara-gara ulah serial killer Wowon cs. Ai Maemunah adalah istri ke-5 Wowon Erawan alias Aki (60) yang tewas diracun partner in crime, Solihin alias Duloh (63).
Duloh menyebut dia disuruh Wowon untuk membunuh Ai Maemunah. Kepada Duloh, Wowon mengaku ingin menghabisi nyawa istrinya itu lantaran kerap ditagih uang hasil penggandaan uang.
Baca Juga:
Pembunuh Berantai Wowon Cs Didakwa Pembunuhan Berencana
"Kata Wowon itu bilangnya dia (Ai Maemunah) nagih-nagih melulu duit," kata Duloh, melansir detikcom, Sabtu (4/2/2023).
Padahal, uang yang didapat dari seluruh korban TKW disetorkan setiap bulan kepada Ai Maemunah. Dua anak Ai Maemunah dari pernikahan sebelumnya pun, yakni Riswandi dan Ridwan, termasuk anak Wowon bernama Neng Ayu kerap meminta uang.
"Alasannya Si Wowon kekesalan sama anak itu yang kecil. Karena anak kecil itu tiap hari, tiap malam dikasih jajan sama aja," ujarnya.
Baca Juga:
Sebelum Jadi Penipu dan Pembunuh Berantai Ternyata Ini Profesi Wowon
Versi Wowon
Berbeda dengan Duloh, Wowon mengaku menyuruh Duloh untuk meracuni Maemunah dan anak-anaknya. Duloh mengaku dendam kepada Maemunah lantaran selama sakit tidak dirawat.
"Kejadian sama saya, kan aku punya penyakit begini. Saya minta tolong sama istri saya, sama anak saya yang sudah gede minta tolong (diantar) ke rumah sakit, tapi dia cuek nggak mau, padahal udah sakit pisan (sekali). Jadi sakit hati," kata Wowon saat diwawancara detikcom beberapa waktu lalu.
Wowon mengaku menyuruh Duloh meracuni Maemunah. Wowon mengaku membunuh dengan cara meracun itu adalah ide dari Duloh.
"Kalau masalah racun aku cuma nyuruh (membunuh), yang membuatnya itu Solihin. Racun itu untuk Ai Maemuah, Ridwan sama Riswandi," kata Wowon.
"Disuruh meracuni sama Solihin. Kata aku gimana praktiknya, kata Solihin gampang praktiknya beli kopi sama racun tikus dicampurin diaduk, kalau sudah pas dikasih minum sama dia," tambahnya.
Peristiwa Pembunuhan di Bekasi
Sebelumnya, Duloh menceritakan detik-detik dirinya meracuni Ai Maemunah dan anak-anaknya, termasuk Dede Sholehudin alias Dede (34). Dede, yang juga tersangka dalam kasus ini, selamat dari maut.
Duloh dan Dede menjemput Ai Maemunah dan anak-anaknya dari Cipeuyeum, Cianjur. Ai Maemunah dan anak-anaknya kemudian dibawa ke kontrakan milik saksi Jeding di Ciketing Udik. Di sana, Dede sudah menyiapkan lubang yang sebelumnya akan digunakan untuk mengubur Maemunah dan anak-anaknya.
"Sesudah hari Sabtu, Bapak pulang menjemput Ai, Ridwan, Neng Ayu, bertiga. Hari Minggu berangkat jam 3 sore, sampai Bekasi jam 10 malam. Bapak nggak sempat nginep, karena ada orang yang mau minta tolong ngobatin yang kesurupan. Silakan saja Pak kalau ada apa-apa bilang Ai katanya," kata Duloh.
Hingga kemudian, Wowon mengeksekusi para korban pada Kamis (12/1), setelah Wowon memintanya segera mengeksekusi. Wowon merasa dendam kepada Maemunah dengan dalih tak dirawat saat dirinya sakit.
"Hari Rabu (11/1) Bapak disuruh pergi, ditelepon sama si Wowon. 'Hari Rabu malam Kamis harus dilenyapkan itu istri saya, anak tiri saya, sama anak saya'," kata Duloh menirukan percakapan dengan Wowon.
Duloh mengatakan meyakinkan Ai Maemunah untuk minum kopi pada malam terakhir atas perintah Aki Banyu, yang merupakan sosok fiktif rekaan Wowon.
"Malam ini terakhir harus minum kopi dua kali, nurut, suruh Aki Banyu juga sama kayak gitu. Bapak ngomong sekalian saja kan si Ai juga sudah tahu sudah dibilangin juga sama Aki Banyu harus minum dua kali," kata Duloh. [eta/detikcom]