"Arah gerakan mereka sudah tidak
seusai dengan doktrin gerakan mahasiswa yang kita kenal dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Kalau model yang diperlihatkan BEM UI diduga lebih ke arah
gerakan politik praktis. Mengambil alih kekuasaan dengan mengolok-olok Kepala Negara. Dengan tujuan mengajak untuk
membenci Presiden dengan cara olok-olok," kata Budi.
Politik mahasiswa adalah politik Tri
Dharma, membangun bangsa negara dengan pengabdian, ketulusan dan kecintaan.
Baca Juga:
Fakta di Balik Kebiasaan Memposting Story Berlebihan
Menurut Budi, apa yang
dilakukan BEM UI lebih ke arah membangun kebencian.
"Bagaimanapun,
mengolok-olok akan selalu melahirkan kebencian. Tidak ada cinta kasih dan
pengabdian di balik olok-olok," ujar Budi.
Konferensi Pers BEM Se-Jabotabek
dilangsukan dengan damai dan tertib.
Baca Juga:
Ketua PWI Subulussalam Sebut Peran Pers Pilkada, Mengedukasi Pemulih dan Cegah Berita Hoax
Sepuluh kampus dari berbagai kampus mengirimkan perwakilannya melalui metode sebagian tatap
muka dan sebagian melalui daring.
Berikut daftar 10 BEM se-Jabotabek: BEM Indonesia Banking
School, BEM STMIK Jayakarta, BEM Sekolah Tinggi Tekonologi Bina Tunggal, BEM
Universitas Islam Jakarta, BEM STMIK Mercusuar, BEM Universitas Ibnu
Chaldun, BEM STIAKIn Sekolah Ilmu Administrasi Kawula Indonesia, BEM
Universitas Azzahra, Universitas Bhayangkara, BEM STMIK Pranata Indonesia.
Sebelumnya terkait unggahan BEM UI,
Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI, Fathan
Mubina, mengakui, pihaknya sengaja mengunggah konten
itu.