WahanaNews.co, Jakarta - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua Barat telah menimbulkan ketakutan dan ancaman serius bagi warga sipil di daerah tersebut.
Teror yang mereka sebarkan sering kali berujung pada aksi kekerasan, perampokan, pembakaran, dan bahkan pembunuhan terhadap penduduk setempat.
Baca Juga:
Jenazah Korban Penembakan KKB, Stevan Wakari Dievakuasi ke Mimika
Aksi-aksi brutal ini menyebabkan banyak warga kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian, serta menciptakan ketidakstabilan dan rasa tidak aman yang berkepanjangan.
KKB sering kali menargetkan infrastruktur vital seperti sekolah, klinik, dan fasilitas umum lainnya, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan warga sipil dan menghambat pembangunan daerah.
Selain itu, teror KKB juga berdampak pada trauma psikologis yang mendalam bagi masyarakat Papua Barat. Ketakutan akan serangan mendadak dan kekerasan yang terus-menerus menghantui kehidupan sehari-hari, mengakibatkan stres dan kecemasan yang tinggi di kalangan penduduk, termasuk anak-anak dan orang tua.
Baca Juga:
KKB Bunuh Warga Sipil di Kali Wabu Intan Jaya
Adalah Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, jenderal yang tak pernah gentar menghadapi ulah KKB yang tak henti menebar teror.
Pria yang lahir pada 8 Oktober 1968 ini orang Batak dari Sumatera Utara, tepatnya dari Aek Kahombu, Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Sejak 7 Desember 2023, ia ditunjuk oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Kepolisian Nusa Tenggara Timur.
Daniel adalah lulusan Akpol 1990 dan memiliki pengalaman di bidang reserse. Sebelum menjabat sebagai Kapolda NTT, ia adalah Kapolda Papua Barat.
Setelah pindah ke jabatan baru, posisinya sebagai Kapolda Papua Barat diisi oleh Irjen Pol Jhonny Edison Isir, mantan Kapolrestabes Medan.
Dalam karirnya, Daniel pernah membuat heboh dengan tindakan tegasnya terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua Barat.
Saat menjabat sebagai Kapolda Papua Barat, ia memerintahkan anak buahnya untuk menangkap anggota KKB yang menebar teror terhadap warga sipil di wilayah Maybrat, baik hidup maupun mati.
Pada 28 Desember 2022, saat berbicara dari Manokwari, ibukota Provinsi Papua Barat, Daniel memerintahkan peningkatan status di wilayah Maybrat menjadi siaga.
"Kami siaga satu menghadapi KKB di Maybrat. Intinya, para penjahat itu harus ditangkap hidup atau mati," kata Daniel saat itu.
Tindakan ini diambil setelah KKB mengklaim telah menduduki daerah tersebut dan menyebarkan video yang berisi pesan bahwa mereka menguasai Distrik Kmurkek di Maybrat pada malam Natal 2022.
Disorot Terkait Penerimaan Akpol
Melansir Tribunnews, nama Irjen Pol Daniel TM Silitonga baru-baru ini menjadi sorotan terkait penerimaan calon siswa Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2024.
Masalahnya, dari 11 casis Akpol yang lolos, sebagian disebut bukan warga asli Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal ini menimbulkan polemik dan reaksi dari berbagai pihak yang dianggap sebagai tokoh di NTT, yang meminta masalah ini disikapi secara serius.
Menurut pihak-pihak yang mengeluh, jatah casis Akpol seharusnya diberikan kepada putera/puteri asli NTT.
Terlepas dari masalah penerimaan casis Akpol tersebut, Irjen Pol Daniel TM Silitionga pernah bikin heboh ketika dirinya menjabat sebagai Kepala Satgas Pangan.
Saat itu, dibawah kepemimpinannya, Satgas Pangan berhasil menyelamatkan 250.000 ton gula dan bawang.
Sebanyak 250 ribu ton gula tersebut sedang diolah dari gula rafinasi menjadi gula konsumsi di beberapa pabrik gula di Indonesia.
Daniel saat itu menyebut bahwa sejumlah pabrik gula tersebut ada di empat lokasi yakni Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Medan.
"Sedang digiling oleh pabrik-pabrik gula, dari raw sugar menjadi gula konsumsi. (Pabriknya) di Jateng, Jatim, Medan dan ada juga di Jakarta," kata Daniel pada13 Maret 2020 lalu.
Daniel pun memerintahkan agar gula tersebut segera didistribusikan ke ritel-ritel modern dan pasar-pasar tradisional guna memenuhi kebutuhan gula di dalam negeri.
Konversi produk gula rafinasi menjadi gula konsumsi terus didorong sebagaimana Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/1099/IV/HUK.7.1./2020 tertanggal 4 April 2020.
Salah satu poin yang dijabarkan di surat telegram tersebut adalah Polri mendorong pabrik gula rafinasi untuk memproduksi gula konsumsi demi mengatasi kelangkaan gula.
Daniel TM Silitonga juga berupaya menstabilkan harga bawang putih dan gula dengan melakukan operasi pasar pada waktu itu. Hal itu terkait adanya ā€ˇkelangkaan ketersediaan bawang putih dan gula di sejumlah pasar.
Karir
Irjen Pol Daniel TM Silitonga menyelesaikan pendidikan SESPIMTI pada tahun 2014.
Setelah itu, ia dipercaya menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri pada tahun yang sama. Ia pernah menjabat sebagai Kapolresta Malang, Wadirreskrim Polda Jatim (2010), Dirresnarkoba Polda Riau (2011), dan Dirreskrimum Polda Riau (2013).
Setelah menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri pada 2014, ia dimutasi menjadi Dirreskrimum Polda Sumsel (2016), kemudian kembali menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2017), Wadirtipideksus Bareskrim Polri (2017), Karobinopsnal Bareskrim Polri (2019), dan Dirtipideksus Bareskrim Polri (2019).
Setelah menjabat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri pada 2020, ia diangkat sebagai Kapolda Papua Barat pada 2022 dan kini menjadi Kapolda NTT sejak 7 Desember 2023.
Riwayat Pendidikan
AKPOL (1990)
PTIK
SESPIM
SESPIMTI (2014)
Riwayat Jabatan
Kapolresta Malang
Wadirreskrim Polda Jatim (2010)
Dirresnarkoba Polda Riau (2011)
Dirreskrimum Polda Riau (2013)
Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2014)
Dirreskrimum Polda Sumsel (2016)
Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2017)
Wadirtipideksus Bareskrim Polri (2017)
Karobinopsnal Bareskrim Polri (2019)
Dirtipideksus Bareskrim Polri (2019)
Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri (2020)
Kapolda Papua Barat (20 Juni 2022) hingga 7 Desember 2023.
Kapolda NTT (2023) - sekarang.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]