WahanaNews.co | Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, bahwa pihaknya masih terus fokus melakukan penyidikan dan pengusutan terkait dengan tragedi di Kanjuruhan.
Dalam kasus tersebut, pihak kepolisian memiliki pendapat yang berbeda dengan PSSI, Polri dan Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) terkait keberadaan botol-botol minuman.
Baca Juga:
Kabar Duka, Ayah dari Kadiv Humas Polri Meninggal Dunia
Diketahui, sebelumnya botol-botol yang ditemukan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur tersebut, dinyatakan sebagai obat untuk hewan sapi ternak.
"Untuk pelaku 170 KUHP di luar stadion nunggu penyidik aja karena fokus utama yang 350, 360, 103 Ayat (1) UU 11 Tahun 2022," kata Dedi kepada awak media, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Saat ini, kata Dedi, pihak kepolisian akan fokus utama untuk penyidikan terkait pasal-pasal tersebut. Sehingga, pihaknya tidak ingin saling membantah terkait proses penyelidikan tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga:
FS Gugat Mabes Polri, Kadiv Humas: Prinsipnya Kami Akan Menghadapi Gugatan Tersebut
"Ini fokusnya, jangan saling membantah dan lain-lain," ujar Dedi.
Dalam perkara tragedi Kanjuruhan, sudah enam orang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri. Keenamnya yakni, Direktur Utama LIB Ahmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Arema Malang Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno.
Kemudian, Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi dan Komandan Kompi Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman.