WahanaNews.co | Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menggelar survei dengan tajuk "Anies Naik, Nasdem Turun?".
Berdasarkan data hasil survei, NasDem belum mendapatkan limpahan suara pemilih usai mendeklarasikan Anies Baswedan pada Oktober 2022.
Baca Juga:
Prabowo Tampil Berwibawa di Mata Dunia, Anies: Lawatan Internasional Sangat Produktif!
Survei SMRC soal tren elektabilitas NasDem ini digelar pada 3 - 11 Desember 2022. Dari hasil survei, elektabilitas Anies berada di angka 28,1 persen. Anies hanya kalah dari Ganjar 33,7 persen; dan unggul atas Prabowo 26,1 persen. Masih ada 12,1 persen yang belum menentukan pilihan.
Akan tetapi, NasDem hanya mendapatkan sebanyak 8-11 persen dari dari total pemilih Anies tersebut.
"Belum ada dampak siginifikan deklarasi Anies kepada NasDem. Sementara Anies sendiri setelah dideklarasikan dan sosialisasi ada efek posisitifnya," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, Kamis (22/12).
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Deni memaparkan, pemilih Anies justru paling banyak ditarik oleh PKS dengan 16 persen, dan Partai Demokrat 14 persen. Temuan ini menunjukkan NasDem belum bisa diidentikkan dengan Anies.
Bahkan, SMRC menemukan, penurunan pemilih Anies yang memilih NasDem terhitung Oktober hingga Desember. Pada Oktober, pemilih Anies yang mendukung NasDem mencapai 11 persen, sementara Desember 2022 turun 3 persen menjadi 8 persen.
"Ini menunjukkan bahwa Anies tidak identik dengan NasDem," kata Deni.
Secara keseluruhan, pemilih Anies pada Nasdem mengalami kenaikan. Sebaliknya, pemilih Ganjar dan Prabowo ke Partai NasDem turun.
Pada Mei 2021, ada 3 persen pemilih Ganjar dan 4 persen pemilih Prabowo yang memilih NasDem. Pada Desember 2022, massa dua bakal capres ini masing-masing 2 persen yang memilih Nasdem.
"Hasil akhirnya impas karena kenaikan dari Anies tidak lebih besar dari penurunan dari Ganjar dan Prabowo," tutup Deni.
Survei SMRC dilakukan secara tatap muka pada awal Desember 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1029 atau 84 persen.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). [rna]