WahanaNews.co | Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya tak punya pengaruh di PKB.
Cak Imin mengungkapkan partainya memiliki dukungan 13 juta orang. Menurutnya, para pendukung itu solid.
Baca Juga:
Cak Imin Umumkan Periode 2024-2029 Terakhir Pimpin PKB
"Semua lembaga survei (menyebut) pemilih PKB adalah loyal, solid sekali sampai ke bawah. Bahkan, Yahya Cholil Ketua umum PBNU ngomong apa aja terhadap PKB, enggak ngaruh sama sekali," kata Imin dalam program "Ngabuburit Bersama Tokoh" CNN Indonesia TV, Minggu (1/5).
Imin percaya diri modal dukungan di akar rumput bisa menyukseskan PKB pada 2024. Dia bahkan yakin modal tersebut akan semakin besar jika ia mencalonkan diri sebagai presiden.
Meski demikian, ia khawatir modal suara itu tak bisa dioptimalkan. Dia menyebut kondisi ekonomi saat ini menyulitkan PKB.
Baca Juga:
Cak Imin Sebut Kehadiran Paus Jadi Pengingat Pembangunan Berkeadilan
"Ketika krisis begini, pemilu, ya sudah yang punya uang yang menang. Berat buat partai saya," tuturnya.
Dengan alasan itu, Imin mengajukan wacana penundaan pemilu. Dia berharap ekonomi Indonesia pulih terlebih dahulu sebelum kembali menggelar kontestasi politik.
Ketegangan antara PKB dengan PBNU meruncing seusai Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU. Yahya menegaskan PBNU tidak akan menjadi corong PKB.
Dia mengakui PBNU punya hubungan erat dengan PKB. Namun, hal itu tidak serta-merta membuat PBNU sebagai alat pemenangan PKB.
"Relasi NU dengan PKB saya kira alami sekali karena dulu PKB dulu sendiri diinisiasi, dideklarasikan, oleh pengurus-pengurus PBNU, itu satu hal. Tapi, sekali lagi tidak boleh lalu NU ini jadi alat dari PKB atau dikooptasi dengan PKB," ungkap Yahyapada program Newsroom.[rin]