WahanaNews.co | Menanggapi video viral yang menampilkan muka tanpa senyum sambal membagikan kaus kepada masyarakat dengan cara dilempar, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta maaf.
Peristiwa tersebut terjadi saat dirinya membagikan kaus di Pasar Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat pada September 2022 lalu.
Baca Juga:
DPR Tunda Proses Capim dan Dewas KPK, Tunggu Pengumuman Kabinet Baru
Akibat video tersebut, membuatnya banjir kritik karena dinilai cemberut saat bertemu rakyat kecil.
"Saya minta maaf ya untuk kejadian ini," ujar Puan dalam unggahan Instagram pribadinya yang dikutip, Sabtu (14/1/2023).
Diketahui, unggahan tersebut berasal dari wawancara dengan salah satu televisi swasta.
Baca Juga:
DPR Restui Pemberhentian Budi Gunawan, Herindra Resmi Jabat Kepala BIN
Kader PDIP ini menjelaskan bahwa pada saat itu ia tidak kesal ketika bertemu dengan masyarakat. Dia merasa kasihan kepada masyarakat yang kepanasan saat antre ingin mendapatkan kaus dan bersalaman.
"Saya bukan marah kepada masyarakat, justru saya kasihan karena mereka sudah menunggu lama dan kepanasan," jelasnya.
Dia juga menjelaskan bahwa saat itu stafnya tidak bekerja optimal ketika begitu banyak masyarakat mengerubunginya. Ada yang ingin bersalaman, ada pula yang meminta kaus.
Namun, dengan kejadian tersebut Puan menyadari dirinya harus bisa menjaga sikap. Apalagi, ia adalah pimpinan wakil rakyat yang menjadi sorotan dalam setiap tindakannya.
"Yang jelas, ini jadi pelajaran yang tidak boleh terulang. Jadi pemimpin, dalam situasi apapun harus senyum," ungkapnya.
Sebelumnya, video yang merekam peristiwa dan ekspresi wajah Puan saat membagikan kaus itu memang viral di media sosial. Elite PDIP pun langsung memberikan penjelasan.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan apa yang terjadi terhadap Puan itu bukan karena Puan kesal terhadap warga, melainkan kaget atas tindakan pengawal pribadi (walpri).
Di mana walpri harusnya bertugas mengamankan dirinya bukan memegang kaus yang akan dibagikan. Oleh karenanya, Puan kaget saat turun ke lapangan di Jabar tersebut walpri ternyata ikut memegang kaus yang hendak dibagikan kepada masyarakat.
"Mbak Puan kaget, lho kok kamu yang memegang kaus? Mbak Puan itu nanya, bukan marah. Kok kamu yang pegang kaus? Kan seharusnya bukan kamu. Kamu menjaga tugas walprinya," ujarnya.
"Walpri kan enggak boleh bagi-bagi kaus. Ya dong. Kamu kenapa? kaget mbak Puan gitu loh," sambungnya. [sdy]