Herman kemudian melanjutkan isi chat Hehamahua yang
menyarankan rencana agar tim yang dibentuk melobi tokoh-tokoh penting di
sekeliling Jokowi, seperti Moeldoko, Ma"ruf Amin, Mahfud
MD, dan lain-lain.
Salah satunya, saran agar Din Syamsuddin melobi Wakil Presiden Ma"ruf Amin.
Baca Juga:
Raju Hutagalung : Kami akan Tetap Dukung semua Kebijakan PJ Bupati Tapteng
"Untuk
maksud tersebut, perlu ada pembagian tugas di antara Presidium, Komite Khusus
dan Komite Eksekutif dan melobi beberapa pihak mengenai hal tsb. Misalnya, Pak
Gatot melobi Pak Moeldoko, Pak Din melobi KH Ma"ruf Amin dan Pak Rachmat melobi
Pak Mahfud MD. Saya insya Allah akan melobi Ketua MPR. Pak Bachtiar bisa melobi
Menko Ekonomi. Demikian dan terima kasih. Itu pada tanggal 12-10-2020, pukul 05.23.42 PM," ujar Herman.
Selanjutnya, jaksa meminta Herman
untuk menjelaskan isi chat dari nomor
"Nina Bahri ketemu di Bawaslu" dan Din
Syamsuddin.
Herman lalu membacakan chat Din Syamsuddin, yang meminta agar pendukung KAMI menahan diri setelah melihat
perkembangan situasi saat itu.
Baca Juga:
DPRD Minta Julham Situmorang Diperiksa, Inspektorat : Kami Akan Melakukan Telaah Terlebih Dahulu
"Dear
all, sehubungan dengan dinamika dan eskalasi situasi dan sudah mulai ada
gerakan mendiskreditkan KAMI. Diminta kepada semua untuk dapat menahan diri,"
ucap Herman, membacakan bagian chat
Din Syamsuddin. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.