WahanaNews.co | Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengungkapkan isi hatinya. Dia menyadari saat ini banyak orang yang tak suka pada dirinya.
Puan mengaku bingung lantaran kerap menuai komentar negatif dari publik, padahal dia sudah bekerja keras turun ke masyarakat dan berupaya mengentaskan berbagai persoalan.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
"Merasalah (banyak orang tak suka). Bingung juga, nggak tahu kenapa. Kayaknya sudah berusaha kerja benar, turun ke bawah, kemudian kerja ke lapangan," kata Puan, dilansir dari acara Rosi Kompas TV, Minggu (15/1/2023).
Puan mengaku dia tidak bisa menyelesaikan semua masalah yang menurutnya sangat banyak. Namun, dia sudah berusaha menyapa warga, mendengarkan keinginan warga dan mengetahui kondisi warga setempat.
Meski sudah bekerja keras, Puan merasa dirinya selalu salah di mata banyak orang.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
"Kayaknya memang yang udah nggak suka tetep aja nggak suka. Udah nggak lihat lagi apa yang dilakukan oleh Puan Maharani, tapi dia selalu salah aja," ujarnya.
Ketua DPR RI itu mengatakan, tidak semua langkah dan kebijakan yang dia ambil bisa menyenangkan banyak orang.
Kendati banyak yang berkomentar negatif, Puan bilang, dirinya akan tetap bekerja keras untuk memajukan kesejahteraan rakyat.
"Kan kita juga nggak bisa bikin senang semua orang suka, jadi saya terus aja jalan, terus aja turun ke bawah, menyapa masyarakat, ketemu dengan masyarakat. Udah itu aja yang bisa saya lakukan," tutur anak bungsu Megawati Soekarnoputri itu.
Melansir Kompas.com, nama Puan Maharani seolah tak pernah lepas dari sorotan publik, terutama di media sosial.
Akhir September lalu misalnya, di media sosial Twitter viral video Puan bagi-bagi kaus ke warga. Dalam video itu, tampak Puan melempar-lemparkan kaus dengan muka cemberut.
PDI-P sampai angkat bicara terkait ini. Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengatakan, aksi bagi-bagi kaus itu dilakukan Puan ketika berkunjung ke Jawa Barat.
Menurut Said, dalam aksinya Puan tampak cemberut karena ulah walpri alias pengawal pribadinya. Puan kaget karena walprinya membagi-bagikan kaus ke warga.
Padahal, bagi-bagi kaus menjadi tugas elite partai politik. Sedangkan walpri bertugas untuk menjaga elite parpol.
"Mbak Puan kaget, 'Lho, kok kamu yang megang kaus?' Mbak Puan itu nanya, bukan marah. 'Kok kamu yang pegang kaus? Kan seharusnya bukan kamu. Kamu menjaga tugas'," ujar Said di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022).
Tak lama setelah peristiwa itu, Puan lagi-lagi mendapat sorotan publik. Kali ini, videonya menanam padi di sawah viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Puan turun ke sawah di Desa Adat Sedang, Abiansamel, Badung, Bali. Namun, tak selazimnya cara petani menanam padi, Puan menancapkannya dengan berjalan maju, bukan mundur.
Malahan, cara ini diikuti oleh petani yang ikut terjun ke sawah. Rupanya, menurut Puan, cara menanam padi di Desa Sedang memang berbeda.
"Saya baru tahu pera petani di Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali menanam dengan cara berbeda. Di sini arena tanam padi dibentuk segi empat, yang di tengah kotaknya harus diinjak. Tingkat basah lahan juga berbeda, dan makin ke depan ternyata tanahnya semakin dalam," tulis Puan di akun Instagram miliknya, @puanmaharaniri. [eta]