Teknologi ini melibatkan serangkaian proses yang saling terkait, dimulai dari tahap pemisahan dan penangkapan (capture) CO2 dari sumber emisi gas buang (flue gas), pengangkutan CO2 yang telah tertangkap ke lokasi penyimpanan (transportation), hingga penyimpanan CO2 ke tempat yang aman (storage).
Gibran tidak hanya menanyakan hal tersebut kepada Mahfud, tetapi juga mengkritik calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar. Terkait dengan Muhaimin, Wali Kota Surakarta itu mengajukan pertanyaan mengenai State of the Global Islamic Economy (SGIE).
Baca Juga:
DPD MARTABAT Prabowo-Gibran DKI Jakarta Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub 2024
"Karena Gus Muhaimin ini adalah ketua umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), saya yakin sekali Gus Muhaimin paham sekali untuk masalah ini, bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE?" tanya Gibran.
Mendengar pertanyaan Gibran, Muhaimin mengaku tak tahu apa itu SGIE dan balik bertanya. "Terus terang SGIE saya enggak paham, SGIE itu apa?".
Gibran lantas menerangkan bahwa SGIE merupakan kepanjangan dari State of Global Islamic Economy.
Baca Juga:
Era Baru Kendaraan Dinas, Menteri dan Eselon 1 Akan Gunakan Maung Buatan PT Pindad
Menurutnya, perihal ini penting mengingat Indonesia tengah fokus mengembangkan ekonomi syariah dan keuangan syariah.
"Misalnya sekarang yang sudah masuk peringkat 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fesyen kita, nah itu yang saya maksud, Gus. Dan ya mohon maaf kalau pertanyaannya sulit ya, Gus. Terima kasih," tanya Gibran kembali.
Merespons Gibran, Muhaimin menyebut bahwa Indonesia memang punya potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi syariah. Muhaimin setuju bahwa Indonesia harus naik peringkat dalam urusan perekonomian syariah.