WahanaNews.co | Aksi demo bela guru ngaji di Bekasi oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan Istana Merdeka Jakarta berujung bentrok dengan aparat, Jumat (22/4/2022).
Informasi yang dihimpun tiga kader HMI ditangkap polisi sedangkan puluhan anggota lainnya mengalami luka setelah bentrok dengan aparat.
Baca Juga:
HMI Dukung Kominfo Berantas Judi Online
Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan Pengurus Besar (PB) HMI, Arven Marta mengungkapkan peristiwa itu terjadi saat kader HMI se-Jabodetabek sedang demonstrasi mendesak agar kader mereka di Bekasi, Muhammad Fikry, yang dituduh menjadi pelaku begal dibebaskan.
Arven mengatakan mulanya sekitar 50 orang peserta aksi tiba di depan Istana pada pukul 15.30 WIB. PB HMI memutuskan aksi di depan Istana agar kasus dugaan salah tangkap dan kekerasan yang menjerat Fikry diperhatikan pemerintah pusat dan publik.
"Aksi ini kan sebenarnya aksi lanjutan dari beberapa kali kita aksi di Bekasi terkait persoalan kader yang diduga kuat dikriminalisasi oleh oknum aparat," kata Arven, Jumat (22/4).
Baca Juga:
Gubernur Kaltara Jadi Narasumber Utama di Training HMI Cabang Nunukan
Puluhan kader HMI se Jabodetabek itu kemudian dibubarkan oleh aparat dengan alasan berada di kawasan objek vital.
Mereka lantas meminta waktu beberapa menit untuk membacakan poin tuntutan. Setelah itu, massa bergeser ke kawasan Patung Kuda.
"Namun di lapangan itu ada dorong-dorongan ada yang tersulut emosi. Ketika penggiringan dari depan Istana menuju Patung Kuda terjadi pukul-pukulan," ujar Arven.