WahanaNews.co | Rencana dari organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII) untuk menggulingkan pemerintah sebelum pemilu 2024, terus didalami oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Kepolisian Republik Indonesia.
Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan, informasi perihal ingin menggulingkan pemerintah dari pelaku yang sudah tertangkap. Mereka kata Aswin, mengungkapkan penggulingan itu disebarkan pentinggi NII.
Baca Juga:
3 Terduga Teroris di Tangerang Ditangkap Polisi, Ken Setiawan: NII Masih Aktif
"Jadi kalau bagaimana caranya itu kita akan dalami lagi cuman belum bisa kita share dulu ya sekarang," kaya Aswin kepada wartawan, Rabu (20/4/2022).
"Caranya itu adalah masih disembunyikan atau masih belum dijelaskan ke mereka dari petinggi yang lainnya atau ketua yang lainnya," ujar Aswin menambahkan.
Terkait pihak yang sudah ditangkap, Aswin menyatakan masih level bawah dari kelompok NII. Hingga saat ini, jajarannya masih terus melakukan upaya penangkapan.
Baca Juga:
Pernah Dipimpin Panji Gumilang, 121 Mantan Anggota NII Ikrar Kembali Ke NKRI
"Kita belum sampai kepada tingkat tinggi yang ditangkap ini masih pada tingkatan kecamatan ternyata. Setelah pemeriksaan ini baru kita dapat semua istilahnya gambaran struktur cuman dia itu terputus mereka juga tidak mengetahui siapa yang diatas dia. Hanya melalui seseorang sebagai istilahnya link yang sekarang lagi kita cari juga," pungkasnya.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan bukti dan sejumlah rencana dari kelompok Negara Islam Indonesia (NII) yang ingin menggulingkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum 2024.
Rencana dan barang bukti itu diketahui dari pengakuan 16 tersangka teroris NII yang ditangkap detasemen berlambang burung hantu di wilayah Sumatera Barat (Sumbar).
"Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatera Barat yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum Pemilu 2024," kata Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar, Senin (18/4/2022).
Diantara sekian rencana tersebut, Aswin mengungkapkan bahwa, terdapat juga potensi ancaman berupa serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam golok dan juga mencari para pandai besi.
"Adapun temuan alat bukti arahan persiapan golok tersebut sinkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah satu tersangka," ujar Aswin.
Kemudian, Aswin juga menyebut, pihaknya menemukan sejumlah barang bukti dalam bentuk dokumen tertulis yang menunjukkan bahwa jaringan NII di Sumatera Barat memiliki visi-misi yang sama persis dengan NII Kartosuwiryo.
"Yakni mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia saat ini dengan syari’at Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam," ucap Aswin. [rsy]