WahanaNews.co | Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menuturkan bahwa kelompok Negara Islam Indonesia (NII) mencoba mengacaukan negara seperti yang terjadi masa masa Orde Baru tahun 1998.
Oleh sebab itu Densus 88 Antiteror Polri mengklaim bahwa salah satu cara yang disiapkan oleh kelompok Negara Islam Indonesia (NII) untuk melengserkan pemerintah sebelum pemilu 2024 adalah dengan membuat kekacauan di Indonesia.
Baca Juga:
2 Teroris Afiliasi JAD dan ISIS Ditangkap Densus 88 di Bima NTB
Skema itu tercantum dalam dokumen notulensi rapat jaringan NII yang ditemukan oleh Densus 88 pasca penangkapan 16 tersangka di wilayah Sumatera Barat beberapa waktu lalu. Selain itu, para tersangka juga memberikan keterangan serupa saat diperiksa penyidik.
"Salah satu yang mereka sampaikan adalah mereka akan buat kekacauan atau chaos. Mereka kalau yang dia sampaikan ya jika terjadi seperti 1998," kata Aswin, Kamis (21/4).
Namun, Aswin masih enggan memperlihatkan dokumen notulensi rapat NII tersebut. Ia pun belum dapat merincikan lebih lanjut mengenai kapan dan dimana pertemuan-pertemuan NII itu gencar dilakukan.
Baca Juga:
Sebar Ancaman Teror saat Kedatangan Paus, Densus 88 Usut Motif 7 Pelaku
Ia hanya menjelaskan bahwa pengungkapan jaringan NII di beberapa wilayah yang dilakukan belakangan ini merupakan penyidikan baru yang dilakukan oleh Detasemen berlambang burung hantu itu. Menurutnya, penyidik masih melakukan pengembangan.
Menurut Aswin, polisi juga tak bisa serta merta mempercayai keterangan ataupun dokumen-dokumen yang didapat tanpa memiliki bukti pembanding lainnya.
"Kami kan belum, ya masih mendalami apa yang mereka maksud itu kan ya. Ini merupakan keterangan - keterangan awal di penyidikan," jelas Aswin.