"Jangan sampai ada muncul lagi pengurus tandingan, itu tidak etis seperti itu ya, bukan watak bangsa Indonesia, bukan watak orang Islam seperti itu. Jadi, itu harus dijaga ya, suasana sesudah Munas itu kerja, sebelum Munas boleh bersaing," kata dia.
Ma'ruf saat ini juga menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro Dewan Pimpinan Pusat PKB masa bakti 2024-2029, hasil Muktamar ke-6 PKB di Bali, Agustus lalu.
Baca Juga:
Pemkab Simalungun Lantik 33 Pejabat Administrator dan Pengawas
Belakangan muncul wacana menggelar muktamar tandingan oleh mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Lukman Edy dan rekan-rekannya. Rencananya, muktamar tandingan akan digelar di Jakarta September ini.
Sekretaris Fungsionaris DPP PKB A.Malik Haramain mengatakan, pihaknya menerima mandat untuk menggelar Muktamar PKB di Jakarta pada tanggal 2 hingga 3 September mendatang.
"Mandat yang kami terima itu, agar kita membuat muktamar. Muktamar kita adalah muktamar yang didukung secara moral oleh pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yaitu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sementara kita jadwalkan (muktamar ) tanggal 2 hingga 3 September di Jakarta," kata Haramain, saat konferensi pers di Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (25/8) dini hari.
Baca Juga:
58 Pejabat Administrator dan Pengawas Kota Sibolga Dilantik
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.