WahanaNews.co | Agus Sujatno alias Agus Muslim pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat belakangan diketahui bekerja sebagai juru parkir.
Sehari-hari ia biasanya mengais rezeki sebagai petugas parkir di sebuah restoran yang berada di belakang Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah
Baca Juga:
BNPT: Pelaku Bom Bunuh Diri Astanaanyar Tak Bekerja Sendiri
ER rekannyanya sesama juru parkir di Solo, mengatakan pelaku dikenal pendiam.
"Dia pendiam, kelihatannya kalau jagongan sama temennya biasa tidak sevokal temannya," kata ER, Kamis (8/12/2022).
Ia pun mengaku cukup kaget dengan kasus yang melibatkan rekannya tersebut.
Baca Juga:
Bentuk Penghargaan, Mendiang Aipda Sofyan Naik Pangkat
Ia sendiri jarang bertemu karena perbedaan shift.
"Ya kaget, tidak pernah ketemu, tidak pernah bareng parkir disini. Taunya petugas parkir sini," terangnya.
Agus diketahui sudah beberapa tahun ini bekerja menjadi petugas parkir di restoran tersebut.
Motor Shogun berwarna biru memang kerap dikendarainya saat berangkat bekerja.
"Kalau pas tugas parkir biasanya dia pakai rompi dibelakangnya ada bordiran tulisan juru parkir," tuturnya.
Agus biasanya bekerja dari pukul 09.00 sampai 21.00 WIB.
Di lingkungan tempat tinggalnya di wilayah Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Agus dikenal sebagai sosok yang tak pernah bersosialisasi.
Ia diketahui tinggal indekos di wilayah tersebut.
Ketua RT setempat, Suparno mengaku tidak mengenal sama sekali sosok Agus.
Padahal, jarak rumahnya dengan lokasi indekos yang ditempati Agus tak sampai 100 meter.
Bahkan, Suparno juga sama sekali tidak tahu menahu sudah berapa lama Agus dan keluarganya tinggal di kos tersebut.
"Kalau kata pemilik kos, sudah satu tahun. Itu yang bilang pemilik kosnya," kata dia, kepada TribunSolo.com, Rabu (7/12/2022).
Menurutnya, Agus dan keluarganya juga sangat tertutup. Sebab tak pernah ikut bersosialisasi seperti arisan rutin di RT setempat.
Parahnya, Suparno juga tak mengetahui secara pasti Agus tinggal di kos tersebut dengan siapa saja.
Sebatas yang ia ketahui, Agus tinggal bersama seorang istri dan anak.
"Dari awal tinggal disini, tidak pernah melapor, sama sekali tidak pernah kesini (RT) juga. Kalau ada kejadian seperti ini, baru tau," ujarnya.
"Semuanya tidak pernah bersosialisasi, arisan tidak pernah ikut. Disini tidak ada yang mengetahui (kenal)," imbuh dia.
Sementara itu, Ibu RT Suparni mengatakan, berdasarkan cerita dari tetangga kos, istri Agus sempat menangis dan mengaku bahwa suaminya mengalami kecelakaan.
"Tetangga kos kemudian berinisiatif untuk mengantar ke jalan raya. Disana sudah ada yang jemput, pakai sepeda motor," jelasnya.
Setelahnya, kata dia, tetangga kos yang mengantarkan langsung diminta untuk kembali.
11 Orang Jadi Korban
Jumlah korban bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, disebut sebanyak 11 orang.
Hal tersebut disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam keterangannya di Bandung pada Rabu (7/12/2022).
"Telah terjadi peristiwa bom bunuh diri yang mengakibatkan pelaku meninggal dunia," ujarnya.
"Ada 11 orang, 10 anggota dan 1 masyarakat yang luka," sambung Sigit.
Dari jumlah tersebut, kata dia, satu orang di antaranya adalah anggota Polri yang meninggal dunia.
"Satu anggota dalam keadaan kritis, meninggal dunia," tutur Sigit.
Diberitakan sebelumnya, identitas pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pelaku bernama Agus Sujarno alias Agus Muslim yang merupakan eks narapidana teroris.
"Yang bersangkutan pernah ditangkap karena bom Cicendo. Sempat dihukum empat tahun. September 2021 lalu bebas," ujar Sigit, di Bandung, Jawa Barat pada Rabu (7/12/2022).
Identitas pelaku, kata dia, diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari dan teknologi face recognition.
Ia bahkan menuturkan pelaku terafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung atau JAD Jawa Barat.
Lebih lanjut, Sigit mengatakan bahwa tim masih terus melakukan pendalaman terkait kejadian tersebut.
"Terus melakukan pendalaman proses olah TKP sedang berlangsung, tentunya dari olah TKP kita melakukan proses pencarian terhadap kelompok yang terafiliasi dengan pelaku di TKP," ucapnya. [rna]