Adapun sejumlah rekam jejak di lapangan dari kedua anggota legislatif perwakilan dapil SMS yang ditemukan diantaranya sebagai berikut :
1. Tidak ada upaya melakukan transformasi informasi, pengetahuan dan pendidikan politik kepada DPD Partai Golkar Kabupaten Sumedang maupun kepada kader-kader Golkar dan masyarakat secara umum.
Baca Juga:
Kementerian PU Siap Hadapi Mobilitas Masyarakat Saat Nataru 2025
2. Hanya menjalankan masa reses sesuai kalender masa persidangan. Dan itu pun dilakukan dengan membatasi jumlah peserta reses yang sangat minimal dan sangat jarang dilakukan di Kantor DPD Partai Golkar atau tempat umum strategis lainnya.
Reses lebih banyak dilakukan di tempat rumah makan dengan materi pelaksanaan reses tidak ada nilai tambah bagi pembinaan kader partai.
3. Tidak pernah secara sengaja melakukan koordinasi dan melakukan pembinaan terhadap institusi partai di daerah pemilihannya khususnya di Daerah Kabupaten Sumedang.
Baca Juga:
Pj Bupati Abdya Sunawardi Hadiri Rapat Kerja dan Dengar Pendapat DPR RI
Yang bersangkutan terkadang hadir hanya karena di undang dalam acara seremonial.
4. Tidak adanya motivasi, itikad dan semangat untuk membantu partai di daerah pemilihannya secara sungguh-sungguh secara ter-program maupun tidak ter-program.
5. Sepertinya tidak akan ada legacy bagi partai dan daerah yang di wakilinya karena yang bersangkutan hanya menjalankan tugas nya secara rutin pada saat reses .