WahanaNews.co | Inilah kehebatan salah satu kapal selam andalan TNI AL, KRI Ardadedali 404, yang baru saja ditinjau langsung oleh Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
Melansir dari unggahan Instagram @tni_angkatan_laut, Jenderal Andika Perkasa didampingi sang istri, Diah Erwiany atau Hetty Andika Perkasa, melakukan kunjungan kerja ke Markas Komando Armada (Koarmada) II Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga:
Mabes TNI Kirim Prajurit Terbaiknya Ikuti Latihan Integrasi Di Australia
Kedatangan Panglima TNI beserta rombongan disambut hangat oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, beserta jajarannya.
Ini merupakan kunjungan kedua Jenderal Andika di markas Angkatan Laut sejak menjabat sebagai Panglima TNI, setelah sebelumnya juga ia mengunjungi Markas Besar Angkatan Laut.
Jenderal Andika Perkasa dan Hetty Andika Perkasa dipersilahkan masuk ke dalam salah satu kapal selam kebanggaan Indonesia, yaitu KRI Ardadedali 404.
Baca Juga:
Panglima TNI Tinjau Kesiapan Puncak Peringatan HUT Ke-79 TNI di Monas
Jenderal Andika terlihat takjub ketika mengecek kapal selam tersebut.
Dalam beberapa foto, tampak Jenderal Andika Perkasa mendengarkan pemaparan dari KSAL, Laksamana TNI Yudo Margono, terkait KRI Ardadedali-404.
Panglima TNI juga menyempatkan diri mencoba teleskop Ardadedali-404 dari dalam perut kapal selam kelas Chang Bogo itu.
Melansir dari Wikipedia, KRI Ardadedali 404 adalah sebuah kapal selam milik TNI AL.
Kapal selam ini merupakan bagian dari kelas Chang Bogo yang ditingkatkan, identik dengan U-209.
KRI Ardadedali (404) tiba di Dermaga Kapal Selam Koarmada II Ujung, Surabaya, Jawa Timur pada 17 Mei 2018.
Kapal selam tempur ini merupakan hasil produksi dari galangan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd (DSME) Korea Selatan.
Kedatangan kapal selam ini disambut secara resmi oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi didampingi Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI Didik Setiyono yang menjabat saat itu.
Nama "Ardadedali" yang diberikan untuk kapal selam ini diambil dari salah satu nama senjata panah yang dimiliki oleh tokoh wiracarita Mahabharata Arjuna.
Senjata panah Ardadedali (Ardhadhedhali) ini digambarkan memiliki ujung seperti burung dan memiliki jiwa.
Paruh burung tersebut akan mematuk musuh yang ditujunya ketika dilepaskan.
Pemberian nama sekaligus peresmian kapal selam ini dilakukan oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu, pada 25 April 2018 di Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd (DSME), Okpo, Korea Selatan.
KRI Ardadedali (404) memiliki panjang 61,3 meter (201 ft), diameter 6,2 meter (20 ft), dengan sarat air lambung kapal (draft) 5,7 meter (19 ft) yang mampu menampung 40 awak kapal.
Kapal selam ini memiliki kecepatan mencapai 12 knot (22 km/h) di permukaan dan 21 knot (39 km/h) ketika menyelam.
Untuk menunjang fungsi operasionalnya, kapal selam ini dirancang mampu berlayar lebih dari 50 hari.
Bobot kapal selam ini saat berada di permukaan adalah 1.280 ton dan mencapai 1.400 ton saat menyelam.
Dengan dukungan empat mesin diesel MTU 12V493, kapal selam ini memiliki jarak jelajah yang mampu mencapai 18,520 kilometer (10,000 nmi).
KRI Ardadedali (404) dilengkapi dengan peluncur torpedo berdiameter 53 cm dengan panjang 7,2 meter (24 ft), dan berat 2.000 kilogram dan juga memiliki peluru kendali penghancur kapal permukaan, yang merupakan modernisasi armada kapal selam TNI AL. [dhn]