Sedangkan Saraswati Djojohadikusumo
adalah anak Hashim, yang juga berarti keponakan
Prabowo.
Keduanya juga elite Partai Gerindra.
Dari catatan redaksi, sejak kebijakan ekspor benih lobster
diizinkan eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy
Prabowo, yang juga pernah menjadi elite Partai Gerindra, nama Hashim dan
Saraswati terus dikaitkan.
Baca Juga:
Tersangka Razman Nasution Jalani Tes Kesehatan & Sidik Jari di Bareskrim
Pada bulan Juli lalu, ramai
pemberitaan perusahaan Hashim dan Saraswati, PT Bima Sakti Mutiara, disebut
mendapat izin ekspor benih lobster oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang
dipimpin Edhy.
Namun keduanya langsung membantah
kabar tersebut. Video bantahan itu diunggah oleh Saraswati di akun medsosnya.
Dalam pernyataannya, Hashim menegaskan, perusahaannya memperoleh izin budi daya lobster, bukan ekspor.
Baca Juga:
Hotman Paris Tantang Menteri HAM: Cukup Ponsel untuk Layani Rakyat, Bukan Rp 20 Triliun
"Fokus utama PT Bima Sakti Mutiara adalah budi daya lobster, bukan
ekspor. Selain lobster, ada juga budi daya teripang, kerapu, dll. Sampai saat
ini PT Bumi Sakti Mutiara BELUM PERNAH melakukan ekspor benih lobster (benur),"
tulis Saras di akun Facebook-nya.
Kebijakan ekspor benih lobster membuat
Edhy Prabowo tersandung kasus suap dan ditangkap KPK.
Edhy sendiri langsung menanggalkan
jabatannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan serta sebagai elite Partai
Gerindra usai dirinya menjadi tersangka.