WahanaNews.co | Isu soal penyuka sesama jenis dalam kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo makin ke sini makin tersiar.
Deolipa Yumara orang yang pertama kali bunyi soal adanya asmara sesama jenis ini.
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
Mantan Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara, memberikan pernyataan pedas terkait pembunuhan berencana yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo terhadap Brigadir J.
Ia bahkan menyinggung soal pucuk pimpinan yang bisa menghancurkan satu negara.
Meski begitu, Deolipa Yumara tak menjelaskan sosok yang ia bicarakan tersebut.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
Deolipa Yumara mengklaim bahwa dirinya hanya bercerita saja.
Hal itu tampaknya merupakan buntut dari kekecewaan Deolipa Yumara karena tak lagi menjadi kuasa hukum Bharada E.
Ia pun kemudian mengibaratkan bahwa hubungan dirinya dengan Bharada E adalah sebagai sepasang kekasih yang berpacaran.
Namun hubungannya itu dipaksa untuk diputuskan secara sepihak.
“Jadi saya ini termasuk anak kandung negara, tapi oleh negara dipecat gara-gara Bharada E,” kata Deolipa Yumara, dilansir dari YouTube tvOneNews, Rabu (17/8/2022).
Ia pun menyebut hubungannya dengan Bharada E karena Tuhan.
“Kacau juga nih Bharada E, mantan pacar saya ini. Tapi ya susah juga, karena pacaran ini kan pacar rohani, karena cinta Tuhan,” jelasnya.
Kemudian ia pun memberikan pernyataan pedas soal hubungan berpacaran.
“Tapi ada pacaran, pacar cowok iya, pacar cewek juga iya. Itu namanya biseksual,” ungkapnya.
Namun, saat ditanya siapa orang yang ia maksud tersebut, “Kan saya cuma cerita,” kata Deolipa Yumara.
Ia pun kembali menegaskan soal seseorang yang berpacaran dengan perempuan dan laki-laki sekaligus.
“Karena biseksual ini, kalau cowok ngakunya suka sama cewek, padahal sama cowok juga suka,” kata dia.
Deolipa Yumara juga kemudian menyindir sosok yang berada di pucuk pimpinan.
“Apalagi secara psikologis ketika dia menjabat paling atas, misalnya di paling atas pucuk pimpinan, berbahaya. Bisa menghancurkan satu negara,” jelasnya.
Belum diketahui apa maksud dari sindiran pedas yang disampaikan oleh Deolipa Yumara tersebut.
Namun, pernyataannya ini seakan mengamini komentar Menko Polhukam, Mahfud MD, soal motif pembunuhan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo.
Saat itu, Mahfud MD menjelaskan motif pembunuhan terhadap Brigadir J sebagai hal yang menyeramkan campur menjijikkan.
Hal itulah yang membuat motif tersebut akhirnya tak diungkap ke publik karena dinilai sensitif.
“Soal motif biar nanti dikonstruksi hukumnya, karena itu sensitif mungkin hanya boleh didengar oleh orang dewasa. Biar nanti dikonstruksi oleh polisi apa sih motifnya. Ini kan sudah banyak dikenal masyarakat,” jelas Mahfud MD.
Kemudian, pada tayangan Satu Meja The Forum di Kompas TV, Mahfud MD pun membocorkan soal motif tersebut.
Ia tak menampik bahwa banyak orang yang salah paham dengan narasi yang sempat ia sampaikan tersebut.
Dirinya pun menjelaskan secara gamblang apa yang dimaksud dari narasi yang hanya bisa didengar oleh orang dewasa tersebut. [gun]