WahanaNews.co | Jajak pendapat Indikator Politik Indonesia memperlihatkan elektabilitas Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) menyalip elektabilitas Prabowo Subianto.
Survei yang berlangsung 30 Oktober hingga 5 November itu menunjukan tingkat elektoral Anies berada di posisi kedua dengan raihan 32,2 persen.
Baca Juga:
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR Terpilih 2024-2029 Bakal Ikuti Pelantikan Hari Ini
Sedangkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu adalah 23,9 persen.
Menanggapi hasil itu, Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie menilai ada keinginan masyarakat untuk memilih figur capres baru.
Menurutnya pilihan itu akhirnya jatuh pada Anies.
Baca Juga:
Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan Bobby-Surya di Pilgubsu 2024
“Rakyat sangat kelihatan ingin presiden baru yang berbeda. Bibit, bobot, bebet yang lebih unggul untuk menghadapi tantangan yang lebih kompleks,” ujar Effendi dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/12/2022).
Di sisi lain, Effendi melihat peningkatan elektabilitas Anies juga merupakan hasil kerja Partai Nasdem.
Sebab akhir-akhir ini, Nasdem dan Anies kerap melakukan safari politik ke berbagai wilayah.
“Mungkin sekali dan indikasinya jelas. Kehadiran Anies disambut antusias setiap datang ke daerah, setiap bertemu rakyat,” ujar Effendi.
“Langkah Nasdem mendampingi bersilaturahim dengan rakyat dan tokoh-tokoh di daerah,” sambung dia.
Ditanya soal segmentasi konstituen, Effendi mengaku tak ingin memberi batasan.
Ia menuturkan Anies dan Nasdem ingin mengambil semua segmentasi konstituen untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Sasarannya ya semua rakyat, laki-laki, perempuan, tua, muda, lintas suku, pulau, agama, kepercayaan, hobi, profesi, dan lintas afiliasi politik mereka,” tandas dia.
Diketahui dalam jajak pendapat Indokator Politik November 2022, elektabilitas Anies mengalami peningkatan dibandingkan survei September 2022.
Kala itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memperoleh elektabilitas 25,7 persen
Sedangkan elektabilitas Prabowo mengalami penurunan sebesar 5,2 persen dibandingkan survei September 2022. Saat itu ia memperoleh elektabilitas 29,1 persen. [rds]