WahanaNews.co, Jakarta - Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, mengungkapkan keraguan terhadap anggapan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung saingannya, Prabowo Subianto.
Menurutnya, jika Prabowo benar-benar didukung oleh Jokowi, seharusnya elektabilitas Prabowo dalam survei mencapai 100 persen.
Baca Juga:
Prabowo Subianto: Kerja Sama dalam Pemerintahan Pasca Pilpres 2024
“Tentu dengan logika sederhana, kalau dulu Pak Jokowi lawan Pak Prabowo, dan sekarang katakan dia bergabung, maka surveinya (Prabowo) seharusnya 100 persen,” kata Ganjar.
Ganjar dan Prabowo diprediksi akan memperebutkan suara pemilih Jokowi untuk Pilpres 2024 mendatang.
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu pun mengaku perbedaan pilihan sebagian pemilih Jokowi di Pilpres 2019, turut mempengaruhi elektabilitasnya.
Baca Juga:
Ganjar Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Itu Kritikus
"Iya, ada (pengaruh), tetapi kan suaranya tidak 100 persen berpindah," kata Ganjar, menlansir Antara, Kamis (14/12/2023).
Kandidat yang didampingi Mahfud MD itu menyampaikan, debat capres-cawapres dapat menjadi momen yang mempengaruhi elektabilitas masing-masing pasangan calon.
“Jadi kalau kemudian ada survei, terus kemudian ada kejadian-kejadian, dan itu bisa menaik dan turunkan, maka momen yang ditunggu oleh publik adalah debat. Dan debat tadi malam (Selasa, 12/12/2023) itu akan membuka dan mengubah cara berpikir semua orang karena dia sedang menonton. 'Oh, kandidat saya seperti ini,'” kata Ganjar.