Menurut Maruli, jika masalah air bersih bisa teratasi, akan berdampak positif untuk masyarakat.
"Makanya saya pikir, kalau udah ada air, berpengaruh baik bagi mereka, baik untuk kesehatan, sanitasi, bisa buka ladang, nggak miskin lagi, bisa atasi stunting," imbuhnya.
Baca Juga:
KSAD Akan Bangun Jembatan Aramco Upaya Percepat Pemulihan Akses di Sumatera
Sementara itu, Ketua Yayasan Kita Jaga Alam, Egy Massadiah menyebutkan, saat menjabat Pangdam IX/Udayana, sosok Maruli tidak saja sigap dalam membantu program tanggap darurat hingga pasca bencana alam di NTT.
Jauh sebelumnya, nama Maruli sudah sangat dikenal hingga pelosok-pelosok Bali, NTB, dan NTT.
"Dikenal sebagai Bapak Air, karena bukan cuma satu-dua sumur ia bikin. Tak kurang 150 titik sumur sudah ia bangun di teritori binaannya, yang terkenal sulit mendapatkan air bersih," ungkapnya.
Baca Juga:
Gagasan KSAD Maruli, TNI AD Gerakkan Misi Pembersihan Danau Toba, Tondano, dan Situ Bagendit
Setidaknya ada 200 ribu penduduk yang sudah merasakan program Bapak Air. Data tersebut dicatat Egy hingga tahun 2021.
"Bisa jadi, jumlahnya lebih besar saat ia mengakhiri tugas," lanjut Egy, megutip Liputan6.
Salah satu program kerja paling populer selama satu tahun dua bulan yang dilakukan Maruli adalah pembangunan pompa hidram di beberapa daerah, khususnya di NTT yang kekurangan sumber air.