Meski begitu, ia mengatakan Muhammad Rizieq Shihab bersama PA 212, GNPF Ulama dan FPI sampai saat ini masih mengkaji arah dukungannya di Pilpres 2024. Ia mengatakan sikap Rizieq dan organisasi Tri Pilar tersebut masih dalam tahap wait and see.
"Maka kami sedang mengkaji. Tadi malam kita rapat panjang dari jam 19.00 sampai 11.00 WIB malam dengan Habib Rizieq. Kita dalam status masih wait and see. Kita masih melihat," kata dia.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
"Bisa jadi kita salurkan dukungan ini sebelum pendaftaran atau setelah pendaftaran. Kita enggak mau seperti beli kucing dalam karung," tambahnya.
Tutup pintu ke Prabowo
Lebih lanjut, Yusuf juga menegaskan sudah menutup pintu ke capres Prabowo sehingga tidak ada komunikasi terkait dukungan Pilpres 2024.
Baca Juga:
Disaksikan Presiden Prabowo, PLN Perkuat Kolaborasi Global Bersama China untuk Swasembada Energi di Indonesia
"Enggak. Dari pihak Prabowo tidak ada (komunikasi) yang secara formal. Dan memang kita tak buka pintu," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, mengungkapkan pembicaraan santai Prabowo Subianto mengenai masa lalunya yang dekat dengan kelompok intoleran.
"Memang benar kita mengkritisi itu. Tetapi dalam percakapan santainya, saya tidak ingat kata-kata yang tepatnya. Dalam percakapan itu, terdengar bahwa beliau merasa menyesal telah mengambil langkah tersebut," ujar Grace dalam acara kanal YouTube Total Politik, pada hari Sabtu (12/8/2023).