Hakim Marah Itu Tanda Termotivasi
Reza juga mengatakan bahwa hakim yang marah menandakan bahwa dirinya termotivasi. Sikapnya yang marah dengan terdakwa membuktikan bahwa hakim menjiwai perkara yang tengah ditangani.
Baca Juga:
Harta Majelis Kasasi Perkara Ronald Tannur Dianalisis PPATK
“Kata penelitian, hakim yang marah menandakan dia termotivasi dan menjiwai betul perkara yang tengah dia sidangkan,” ujar Reza. Reza menambahkan, emosi yang naik membuat hakim lebih berhati-hati dalam mencermati bukti dan lebih sigap menangkap keterangan yang tidak konsisten.
“Dengan emosinya yang naik, hakim menjadi lebih hati-hati dalam mencermati bukti, lebih sigap menangkap keterangan-keterangan yang tidak konsisten,” kata Reza.
Tak hanya itu, hakim juga lebih seksama terhadap rincian perkataan dan perbuatan di ruang sidang. Ini perlu di waspadai seorang saksi yang mencoba memberi pernyataan bohong atau di setting.
Baca Juga:
Kasus Ronald Tannur, MA Bentuk Tim Pemeriksa Mengklarifikasi Majelis Kasasi
“Jadi memang berisiko kalau ada pihak yang coba-coba men-setting para saksi lagi,” katanya.
Menurut Reza, semakin banyak settingan keterangan saksi yang berhasil hakim tangkap, semakin tinggi pula keyakinan hakim.
“Semakin tinggi pula keyakinan hakim pihak pen-setting saksi memang sedang berupaya mempersulit persidangan sekaligus merusak kewibawaan hakim,” ujar Reza.