WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pengusutan kasus korupsi dalam proyek pengadaan mesin Electronic Data Capture (EDC) di salah satu bank milik negara memasuki babak baru yang mengejutkan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan besar-besaran selama dua hari berturut-turut di Jakarta dan sekitarnya, dan berhasil mengamankan barang bukti bernilai fantastis.
Baca Juga:
Jika Dana Rp200 Triliun Tak Terserap, Ini Siasat Menkeu Purbaya
“Pada hari Selasa dan Rabu, KPK melakukan upaya paksa berupa penggeledahan pada lima rumah dan dua kantor yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya. Penggeledahan ini terkait dengan penyidikan perkara pengadaan EDC di salah satu bank BUMN,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, Kamis (3/7/2025).
Dari penggeledahan tersebut, tim KPK menyita uang tunai sebesar Rp 5,3 miliar yang semula tersimpan di rekening swasta. Dana itu kini telah dipindahkan ke rekening milik KPK.
Selain itu, KPK juga mengamankan bilyet deposito senilai Rp 28 miliar, dokumen penting, dan barang bukti elektronik.
Baca Juga:
Prajurit TNI Lepas Tembakan di Bank BUMN Gowa, Diduga karena Tekanan Ekonomi
Menurut Budi, temuan tersebut diduga kuat berhubungan langsung dengan praktik fee dalam proyek pengadaan EDC yang kini tengah disidik.
Menanggapi langkah hukum tersebut, Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia (BRI), Agustya Hendy Bernadi, menyatakan pihaknya menghormati proses penyelidikan dan akan bersikap kooperatif.
“Kami menghormati langkah penegak hukum, dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam upaya menegakkan hukum dan memberantas korupsi,” ujar Agustya.