WahanaNews.co | Polri kirimkan tim psikolog untuk berikan terapi kepada orang-orang yang berada di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo saat insiden tembak-menembak Bharada E dengan Brigadir Yosua Hutabarat terjadi.
Terapi dilakukan untuk menghilangkan trauma akibat baku tembak yang terjadi di sana.
Baca Juga:
Megawati Khawatir Banyak Anggota Polri Seperti Ferdy Sambo
"Kami juga saat ini sudah mengirimkan tim psikologi untuk memberikan semacam terapi psikologi terhadap orang-orang yang saat itu ada di TKP," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto sat jumpa pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (12/7).
Budhi menuturkan ada sejumlah orang selain Bharada E dan Brigpol Yosua di lokasi kejadian.
Mereka adalah istri Irjen Ferdy Sambo dan dua saksi lainnya.
Baca Juga:
Dituding Tidak Profesional Tangani Kasus KM Cahaya Budi Makmur, Kapolres Sibolga Dilaporkan ke Propam
"Jadi orang-orang itu yang ada di TKP selain Bharada E juga ada saksi lain, yakni saksi R dan saksi K serta ibu Kepala Divisi Propam Polri itu juga kita lakukan pembinaan secara psikologi. Karena salah satu, banyak juga peluru yang ditembakkan di sana, kurang lebih 5 tambah 7, ada 12 peluru," tuturnya.
Lebih lanjut Budhi menyampaikan polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Dia mengatakan sudah ada empat orang saksi yang sudah diperiksa terkait insiden tersebut.
"Proses penyelidikan maupun penyidikan yang saat ini kami lakukan masih terus berlangsung. Kami sudah menyelesaikan pemeriksaan terhadap empat saksi dan dua lagi saksi sedang proses. Kami lakukan permintaan keterangan saksi. Kami belum berani menyampaikan sebelum yang bersangkutan selesai menandatangani berita acara pemeriksaan," imbuhnya.