Pada simulasi ini, diskenariokan pasukan Marinir menyerbu kelompok separatis yang ada di Pulau Damar. Sebelum memulai ‘penyerbuan’, Dandenjaka menjelaskan soal kondisi pulau, kekuatan musuh, dan posisi musuh.
Usai briefing, Puan bersama pasukan Marinir lalu masuk ke kawasan hutan di Pulau Damar yang masih rimbun. Lokasi ini menjadi salah satu area latihan tempur TNI AL.
Baca Juga:
DPR Tunda Proses Capim dan Dewas KPK, Tunggu Pengumuman Kabinet Baru
Di dalam kawasan hutan ini, Puan kemudian menembak dengan peluru tajam sebagai simulasi menjatuhkan musuh. Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu juga melakukan simulasi peledakan posisi musuh dengan memencet detonator bom.
Upacara pembaretan untuk Puan sebagai Warga Kehormatan Marinir dilakukan usai simulasi penyerbuan musuh. Panglima TNI Laksamana Yudo bertindak sebagai Inspektur Upacara dan Dankormar Mayjen Widodo menjadi Komandan Upacara.
Prosesi pemberian penghargaan sebagai Warga Kehormatan Marinir dilakukan di bibir pantai Pulau Damar. Puan menerima brevet Warga Kehormatan Marinir di atas tank amfibi.
Baca Juga:
DPR Restui Pemberhentian Budi Gunawan, Herindra Resmi Jabat Kepala BIN
“Saya mengucapkan terima kasih atas penganugerahan saya sebagai warga kehormatan Korps Marinir,” kata Puan.
“Pembaretan ini tidak sekadar simbol, tapi tanggung jawab bagi saya untuk mengamalkan nilai-nilai Prajurit Korps Marinir yang menjadi garda depan melindungi NKRI dan seluruh tumpah darah Indonesia,” lanjutnya.
Puan pun merasa bangga karena hingga saat ini ia menjadi perempuan satu-satunya yang menjadi Warga Kehormatan Marinir. Ia mengapresiasi keluarga besar Marinir yang memberinya kesempatan untuk mengikuti simulasi perang amfibi.