WahanaNews.co | Massa dari Aliansi BEM SI yang keukeuh ingin berdemo di depan Gedung Merah Putih KPK, tertahan barikade polisi. Massa pun terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian.
Patauan pukul 13.14 WIB, Senin (27/9/2021), massa dari mahasiswa tampak terlibat aksi dorong-dorongan dengan kepolisian. Dari pihak kepolisian menahan massa untuk merangsek maju di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Baca Juga:
PN Jaksel Putuskan Tak Berwenang Adili Gugatan PDIP Lawan Penyidik KPK, Ini Pertimbanganya
"Teman-teman, tolong tidak terpancing. Kita adalah saudara. Tolong tidak ada yang terpancing," ucap dari pihak kepolisian.
Namun dari arah massa mahasiswa masih terus mendorong. Mereka juga meneriakkan agar massa tetap bersatu.
"Hati-hati provokasi," teriak dari arah mahasiswa.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Baru Menjabat 6 Bulan Jadi Tersangka Korupsi
Seperti diketahui, aliansi BEM SI menggelar aksi massa terkait polemik pemberhentian 56 pegawai KPK yang tidak lolos TWK. Aksi para mahasiswa itu terpusat di Jakarta.
"Benar," ujar Koordinator Pusat BEM SI Nofrian Fadil Akbar ketika dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (24/9). Nofrian menjawab pertanyaan betul-tidaknya ada aksi massa di Jakarta pada 27 September.
Ada sejumlah tuntutan yang bakal dilayangkan BEM SI. Pertama, BEM SI meminta Ketua KPK Firli Bahuri mencabut surat keterangan (SK) pemberhentian pegawai KPK.
"Kami mendesak Presiden juga, Bapak Jokowi, untuk bertanggung jawab dalam kasus upaya pelemahan terhadap KPK dengan mengangkat pegawai KPK untuk menjadi aparatur sipil negara," kata Koordinator Media BEM SI Muhammad Rais ketika dihubungi.
"Kami juga menuntut Ketua KPK Bapak Firli Bahuri mundur dari jabatannya dengan telah banyak gagal menjaga integritas dan marwah KPK dalam pemberantasan korupsi," lanjut Rais. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.