Tim dokter bahkan belum mengetahui berapa lama proses pemulihannya, karena tidak ada parameter yang bisa menentukan jika pasien akan pulih total, pulih sebagian, atau permanen.
"Memang tidak ada parameter faktor prognosis, jadi yang bisa diikuti adalah bagaimana perjalanannya apakah nantinya sudah sesuai dengan progres yang baku," kata dia.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Karena itu, tim dokter pun mulai memberikan fisioterapi kepada Muarah, untuk membangun kembali mobilitas dan mengobati gangguan fungsional sistem saraf.
Tak hanya itu, RSUD dr Soetomo juga berencana memberikan perawatan psikologis untuk memperkuat kondisi psikis korban pasca-kejadian penembakan.
Pasalnya, setahu dia, Muarah belum bisa dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Tapi, sejauh ini, menurut Tomy, kondisi psikis Muarah sebenarnya dalam keadaan baik.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
"Secara psikis dan secara wawancara dengan saya memungkinkan sebenarnya. Tapi saya masih meminta pendapat dari [dokter] spesialis jiwa nantinya, apakah beban investigasi itu akan memperparah trauma psikis dari pasien, jadi saya akan serahkan kepada yang memang bidangnya untuk mengevaluasi," kata dia.
Muarah (49), seorang sukarelawan dari tim Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Kecamatan Banyuates, Sampang, Madura, menjadi sasaran penembakan oleh orang tak dikenal (OTK).
Insiden ini terjadi ketika Muarah sedang berkumpul dan minum kopi bersama temannya di depan sebuah toko, pada pukul 09.30 WIB, pada Jumat (22/12).