WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kematian misterius diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, terus menjadi perhatian publik, terutama setelah munculnya rekaman CCTV yang menunjukkan dirinya berada di lantai 12 Gedung Kemlu selama hampir satu setengah jam sebelum akhirnya ditemukan meninggal.
Dugaan bunuh diri dan upaya memanjat pagar dari lantai tinggi memperkuat dugaan bahwa Arya mengalami tekanan emosional yang serius, meskipun keluarganya masih yakin ada hal lain yang belum terungkap sepenuhnya.
Baca Juga:
Keluarga Bantah Arya Daru Bunuh Diri, Polisi Ungkap Bukti Digital Emosional
Hari Selasa (29/7/2025), polisi mengungkap bahwa Arya Daru Pangayunan alias ADP sempat dua kali berusaha memanjat pagar di lantai 12 Gedung Kemlu pada malam sebelum jasadnya ditemukan.
Ia diketahui berada di lantai 12 selama 1 jam 26 menit pada Senin malam (7/7/2025), dan seluruh aktivitas tersebut terekam kamera pengawas.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa pada percobaan pertama Arya memanjat pagar di sudut kiri hingga sebatas ketiak, sementara percobaan kedua hampir mencapai atas pusarnya dan menegaskan bahwa rekaman tersebut terekam utuh.
Baca Juga:
Polisi Bongkar Isi Kresek Hitam Diplomat Kemlu yang Tewas Tragis di Menteng
Temuan ini diperkuat hasil autopsi dari tim forensik RSUPN Cipto Mangunkusumo yang menyatakan adanya sejumlah memar di tubuh Arya, seperti di kelopak mata kiri, bibir bawah bagian dalam, dan lengan kanan atas.
Dokter forensik Yoga Tohijiwa mengatakan bahwa luka-luka tersebut konsisten dengan aktivitas memanjat yang dilakukan Arya di rooftop lantai 12, yang terungkap dalam gelar perkara kepolisian.
Pada Hari Selasa (8/7), jasad Arya ditemukan di sebuah kamar kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, dengan wajah terlilit isolasi kuning.