WahanaNews.co | Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) menyinggung kembali perihal jumlah pengikutnya di media sosial (follower) sebagai modal politiknya.
Kang Emil, sapaan akrabnya mengaku memiliki lebih dari 30 juta follower di media sosialnya. Menurutnya, modal followers bukanlah jaminan. Namun, dapat dijadikan metode kampanye yang murah dan terukur.
Baca Juga:
Australia-Bali Perkuat Kerja Sama Lewat Kampanye Etika Wisata
"Bukan berarti modal followers itu jaminan, bukan. Tapi saya punya sejumlah followers yang kalau mantul-mantul itu adalah cara kampanye yang murah," ujar RK, melansir CNN Indonesia, Selasa (31/1).
RK juga sempat membandingkan kampanye menggunakan sarana baliho dan unggahan di media sosial.
Ia menyebut kampanye menggunakan media sosial dapat lebih terukur tingkat interaksinya dengan publik ketimbang di baliho.
Baca Juga:
Kemenag Kampanyekan Kerukunan Antarumat di Kota Manado, Sulawesi Utara
"Satu baliho, satu posting, gimana ngukur baliho interaksinya? Apakah dilihat? Kalau dilihat, apakah disukai? Maaf ya. Kalau di medsos kan terukur. Yang lihat berapa? Yang suka berapa? yang mungkin tidak suka berapa?" kata dia.
Lebih lanjut, ia menilai algoritma media sosial memiliki kekuatan dan menjadi potensi yang dapat digunakan secara maksimal.
"Jadi powerfull sekali, walaupun bukan jaminan. Menurut saya, itu harta yang besar untuk dimaksimalkan," imbuhnya.