Hingga 13 Oktober 2021, kapal tersebut bergerak kembali dengan kecepatan tinggi meninggalkan ZEE Indonesia ke arah Laut Cina Selatan.
"Berdasarkan laman nation.africa pada Oktober 2021, armada kapal tersebut telah dicabut benderanya (delisted) oleh Pemerintah Kenya, sehingga kapal-kapal tersebut saat ini berstatus sebagai kapal stateless," tulis IOJI.
Baca Juga:
Laut Natuna Utara Kepri Digempur Kapal Ikan Asing, Bakamla Tangkap Awak Vietnam
Dihubungi terpisah, Ketua Nelayan Lubuk Lumbang Kelurahan Bandarsyah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Herman mengatakan hal serupa. Menurutnya, kapal ikan asing yang berada di Laut Natuna Utara mayoritas berasal dari Vietnam.
Ia menyebut, tidak jarang nelayan Indonesia berpapasan dengan kapal ikan asing itu.
"Vietnam paling banyak, kalau Thailand sudah berkurang. Itu posisinya sekitar 60 sampai 100 mil. Nelayan memang sering berpapasan,"kata Herman.
Baca Juga:
Nelayan Terintimidasi Kapal Asing, Bupati Natuna Minta TNI AL dan Pemerintah Turun Tangan
Herman mengatakan saat ini, patroli pengawasan yang dilakukan sejumlah instansi di Laut Natuna memang sudah intensif. Namun, menurut dia, armada yang ada tidak mampu mengawasi seluruh area.
"Armada pengawas kita kan sedikit. Jadi Vietnam itu dia kucing-kucingan. Seandainya pengawas kita berada di posisi Selatan, mereka bermain di sisi Utara," ujarnya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.