WahanaNews.co | Tanggal 17 Oktober telah ditetapkan sebagai Hari Jadi Pasukan TNI Angkatan Udara yang sekarang dikenal dengan nama Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara atau Paskhas AU.
Penetapan ini berdasarkan keputusan Men/Pangau Nomor 54 tahun 1967.
Baca Juga:
Sejarah Panser Ferret Legendaris di Tubuh Militer Indonesia
Adapun, 17 Oktober dipilih sebagai hari jadi untuk memperingati dan menghormati momen heroik penerjunan pasukan payung pertama Angkatan Udara pada 1947 di Sambi, Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah.
Cikal bakal dari pasukan payung TNI Angkatan Udara berasal dari Pasukan Pertahanan Pangkalan yang pada tahun 1946 telah mulai melakukan percobaan latihan penerjunan di Pangkalan Udara Maguwo, Yogyakarta.
Latihan terjun tersebut menggunakan payung dan pesawat terbang peninggalan Jepang.
Baca Juga:
Mengenal Airbus A400M, Pesawat Angkut Militer yang Bakal Dimiliki Indonesia
Korpaskhas yang dulu dikenal dengan nama Komando Pasukan Gerak Tjepat (PGT) atau Kopasgat dibentuk pada bulan Februari tahun 1952 dengan Kapten Udara A Wiriadinata sebagai komandan, merangkap sebagai Komandan Pangkalan Udara Andir di Bandung.
Dalam perkembangannya kemudian pada 11 Maret 1985 dengan keputusan KSAU Nomor: Kep/22/III/1985 mengubah nama Kopasgat menjadi Pusat Pasukan Khas TNI AU atau Puspaskhasau.
Selanjutnya, pada 1997 berubah lagi menjadi Korps Pasukan Khas TNI AU atau Korpaskhas TNI AU.
Perjalanan Panjang Korpaskhas
Angkatan Udara tercatat dalam sejarah pada pelaksanaan berbagai operasi militer antara lain sejak awal kemerdekaan dalam menghadapi pemberontakan di dalam negeri.
Sejumlah tantangan yang dihadapi itu seperti DI/TII, PRRI-Permesta dan Operasi Dwikora, Trikora serta Operasi Seroja di Timtim.
Sebagai bagian dari penugasan pasukan perdamaian di luar negeri, personil Paskhas juga turut bergabung dalam beberapa misi kontingen Garuda, antara lain di Mesir, Philipina Selatan, Irak dan Bosnia.
Patut dicatat bahwa keberadaan Korpaskhas adalah merupakan pasukan para komando berciri khas matra udara dan merupakan bagian integral dari TNI Angkatan Udara.
Nyaris Dibubarkan
Mengutip dari buku Saatnya Berbagi Pengalaman dan Rasa yang ditulis Almarhum Marsekal Purn Sukardi, ternyata Korpaskhas pernah akan dibubarkan.
Marsekal Sukardi menulis antara lain bahwa:
Eksistensi Kopasgat Dipertaruhkan
Dalam reorganisasi ABRI 1985, eksistensi Kopasgat akan dihapus.
Tugasnya dialihkan pada TNI AD, supaya TNI AU lebih efisien dan dapat lebih focus dalam melaksanakan tugas pokoknya.
Itu maunya tim reorganisasi ABRI 1985.
Saya selaku KASAU memimpin sendiri tim reorganisasi AURI.
Keluar, menghadap tim Mabes ABRI, saya sendiri yang selalu langsung berdiskusi dengan Pangab waktu itu Jenderal TNI LB Moerdani.
Pengalaman tugas hampir 8 tahun di lingkungan ABRI setidaknya membuat saya bisa memahami cara berpikir dan cara pandang mereka terhadap Angkatan Udara dan peran-perannya.
Dengan berbagai argumen yang disampaikan oleh Marsekal Sukardi kepada Pangab dan tim reorganisasi ABRI, akhirnya PGT/PASGAT di TNI AU tetap dipertahankan dan nama yang berubah menjadi Pasukan Khas.
Dalam hal ini penegasan terhadap eksistensi Pasukan Khas TNI Angkatan Udara adalah pada tugas pokok yang diembannya yaitu “merebut dan mempertahankan Pangkalan Udara” untuk menjamin berlangsungnya operasi operasi udara selanjutnya.
Kini dengan kemajuan dan perkembangan teknologi modern dari alutsista yang digunakan maka bertambah pula tantangan kedepan yang harus dihadapi oleh Paskhas Angkatan Udara.
Jawaban terhadap semua tantangan yang akan selalu menghadang dalam pelaksanaan tugas, sangat jelas terjawab dalam semboyan Korpaskhas yaitu: "Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana".
Kalimat itu mengandung arti: Kerjakanlah tugasmu dengan rasa tanggung jawab tanpa menghitung-hitung untung rugi.
Hari ini, 17 Oktober 2021, Korpaskhas Angkatan Udara merayakan hari lahirnya.
Selamat dan Dirgahayu Korpaskhas Angkatan Udara Republik Indonesia. [dhn]