"Kami akan terus menyampaikan hasil penyelidikan kepada publik dan ini disupervisi Biro Paminal Bidang Propam Mabes Polri. Kemudian kita juga diasistensi oleh Bareskrim, Pusdokkes, Puslabfor Polri supaya kasus ini cepat terungkap terang benderang-benderang," kata Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Utara
Terdapat 14 orang berstatus saksi. Semuanya dimintai keterangan oleh tim penyidik. Sejumlah 13 orang di antaranya merupakan personel kepolisian. Sedangkan lainnya adalah pegawai harian lepas.
Baca Juga:
Kolaborasi Pembangunan IKN: Pemerintah Kaltim dan Kaltara Sinergi dalam Kemitraan
Budi Rachmat mengungkapkan Polda Kaltara telah melakukan gelar perkara dengan melihat rekaman kamera pengawas (CCTV) di rumah jabatan kapolda, lokasi tewasnya Brigadir SH. Gelar perkara itu turut disupervisi Biro Paminal Divisi Propam Mabes Polri.
Pada Minggu (24/9/2023), Polda Kaltara juga telah melakukan rekonstruksi di tempat kejadian perkara mulai pukul 09.00 sampai sekitar pukul 14.00 WITA. "Jadi, saat ini statusnya masih penyelidikan," ujarnya.
Sejumlah barang bukti dikumpulkan dan akan diserahkan kepada Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk diperiksa.
Baca Juga:
Dirjen Otda sebut Kaltara Daerah Otonomi Baru Berkembang Paling Pesat
Pengawal Kapolda Kalimantan Utara ditemukan dalam keadaan tidak hidup dan terluka parah pada hari Jumat, tanggal 22 September 2023, di siang hari.
Jenazahnya ditemukan di kamar yang sering digunakan olehnya, yaitu kamar pengawal pribadi di rumah dinas Kapolda Kalimantan Utara.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, telah memerintahkan tim penyidik untuk menyelidiki kasus ini sampai tuntas. Ia menekankan pentingnya melakukan penyelidikan secara teliti dalam kasus ini.