Capres dari Koalisi Perubahan itu juga mengatakan negara seharusnya menjamin tiga hal untuk perempuan, antara lain yakni perlindungan, kesetaraan, serta kesejahteraan.
Selain kata "bansos" dan "perempuan" yang sering disebut oleh Anies, kata "ketimpangan" dan "pekerja migran" juga sering disebutkan dalam sesi terakhir debat capres di kontestasi Pemilu 2024 tersebut.
Baca Juga:
Evaluasi CISDI: Tak Ada Elaborasi Kebijakan Kesehatan di Debat Capres Kelima
Kata "ketimpangan" yang disebut Anies merujuk pada permasalahan kualitas pendidikan di daerah Jawa dan luar Jawa, serta adanya ketimpangan ekonomi di beberapa daerah.
"Ketimpangan antara Jakarta dan luar Jakarta, Jawa-luar Jawa, kaya-miskin, desa-kota, pendidikan umum-pendidikan agama, pendidikan kejuruan dan pendidikan teknis," ujarnya.
Sementara penyebutan kata "pekerja migran" disampaikan Anies ketika tanya jawab dengan capres Ganjar Pranowo yang membahas soal bagaimana upaya untuk mengoptimalkan perlindungan kepada para pekerja migran.
Baca Juga:
Tutup Debat Terakhir Pilpres 2024, Ganjar Janjikan 3 Hal Ini
Anies menilai salah satu cara untuk meningkatkan perlindungan terhadap pekerja Indonesia di luar negeri yaitu dengan kolaborasi bersama para aktivis migran. menurutnya sosok aktivis dapat lebih mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan.
"Jadi kami melihat harus dilibatkan para aktivis pekerja migran, mereka yang mengetahui lubang-lubang masalah di dalam melindungi pekerja migran," katanya.
Di sesi penutupan debat terakhir calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), menyampaikan komitmennya untuk mencapai kesetaraan yang adil di seluruh masyarakat Indonesia.