“Kemungkinan itu tetap terbuka. Pak Airlangga berpeluang untuk berpasangan dengan Mas Ganjar, tetapi dinamikanya masih sangat cair. Tergantung bagaimana PAN dan Golkar," ungkapnya.
Ari menilai, besar kemungkinan PDIP bekerja sama dengan KIB dalam menghadapi Pilpres 2024 dibandingkan dengan poros Gerindra-PKB atau Nasdem.
Baca Juga:
Kubu Ganjar Tegaskan Tak Tertarik Dukungan FPI dan PA 212
Hal itu disebabkan Gerindra agak sulit untuk tidak mencalonkan Prabowo, sedangkan Nasdem sudah mendeklarasikan Anies sebagai Capres, sehingga kemungkinan besar akan muncul 3 koalisi atau poros dalam Pilpres 2024.
"Kecenderungannya, PDIP lebih punya chemistry sama KIB dibanding dengan Gerindra. Sementara PDIP juga mau Capres, bukan Cawapres," pungkas Ari.
Baca Juga:
Relawan GPGP Nilai Konsep Blue Economy Ganjar Strategis untuk Kesejahteraan Rakyat
Penjajakan
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menyebut pertemuan Puan Maharani dan Airlangga Hartarto kental nuansa koalisi atau penjajakan, terlebih keduanya bertemu tanpa didampingi Ketum lain di KIB.
“Pertemuan ini untuk pengusungan, maka potensi bergabung golkar cukup terbuka, karena KIB berada dalam posisi sulit, mereka tidak ada tokoh yang berpengaruh, sekaligus tidak ada tokoh simbol kebersamaan,” tambahnya.