WAHANANEWS.CO, Jakarta - Indonesia kini memasuki babak baru kekuatan udara nasional, bukan lagi sekadar wacana, modernisasi jet tempur telah berjalan nyata.
Pada Jumat (9/8/2025), media News QQ melaporkan jet tempur Rafale-B pertama pesanan TNI AU resmi diluncurkan dari pabrik Dassault di Prancis, menandai fase produksi akhir kontrak Indonesia dengan perusahaan kedirgantaraan itu.
Baca Juga:
Kemhan Tahan Keputusan Pembelian 12 Jet Rafale Tambahan, Ini Alasannya
Jet Rafale dengan nomor seri T-0301 bahkan terlihat melakukan uji coba di fasilitas Dassault, Bordeaux, pada Rabu (30/7/2025), sebagaimana dikonfirmasi oleh media militer Scramble.
Pengiriman Rafale perdana ke Indonesia dijadwalkan awal 2026, dengan prioritas pada varian kursi ganda, sebagaimana disebutkan dalam laporan Scramble Belanda.
Kontrak awal yang diteken pada 10 Februari 2022 mencakup 26 unit Rafale C (kursi tunggal) dan 16 unit Rafale B (kursi ganda), total 42 pesawat, sementara kesepakatan tambahan pada Mei 2025 antara Presiden Emmanuel Macron dan Presiden Prabowo Subianto membuka opsi penambahan pesanan.
Baca Juga:
Data Ekspor Rafale Melonjak 4 Kali Lipat, Tapi Keperkasaan Tempurnya Diperdebatkan
Selain Rafale, Indonesia telah meneken MoU dengan Boeing untuk 24 jet F-15EX pada Agustus 2023, kontrak untuk 48 jet KAAN Turki, serta pengembangan bersama jet KF-21 Boramae dengan Korea Selatan, menunjukkan strategi diversifikasi alutsista udara yang signifikan.
Jika seluruh kontrak terealisasi, Indonesia berpotensi mengoperasikan lebih dari 100 jet tempur modern, menjadikannya salah satu kekuatan udara terbesar di kawasan.
Varian Rafale F4 yang dipesan Indonesia memiliki keunggulan signifikan, seperti sensor-fusion, radar AESA berjangkauan luas, serta kompatibilitas rudal jarak jauh Meteor, memberi kemampuan serangan lebih awal terhadap potensi ancaman.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]