WAHANANEWS.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadi sorotan publik setelah melancarkan operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.
Operasi ini mengungkap indikasi praktik suap dalam proyek senilai ratusan miliar rupiah, melibatkan penyelenggara negara dan pihak swasta.
Baca Juga:
Statusnya Masih Misteri, Jejak Suap Proyek Kereta Bayangi Sudewo di Tengah Gejolak PBB-P2 Pati
KPK memastikan masih ada satu tim penyidik yang bekerja di Sulawesi Selatan untuk menuntaskan operasi ini.
“Untuk yang tim di Sulawesi Selatan, masih kita sama-sama tunggu,” ujar Pelaksana Tugas Deputi Penindakan KPK, Asep Guntur Rahayu, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis malam.
OTT ini digelar serentak pada Kamis (7/8/2025), di tiga lokasi berbeda yaitu Jakarta, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
Baca Juga:
Bupati Buol Bantah Moge Miliknya di Sita KPK: Saya Yang Laporkan Secara Sukarela, Pernah Terima Gratifikasi Lalu Saya Balikin
Dari Jakarta, tim mengamankan tiga orang, sementara dari Kendari diamankan empat orang, sehingga total tujuh orang kini menjalani pemeriksaan intensif di Gedung KPK.
“Benar bahwa hari ini kami dari Kedeputian Penindakan melakukan tangkap tangan di beberapa tempat,” kata Asep. Ia menambahkan bahwa identitas para terduga belum diumumkan, namun mereka terdiri dari unsur pegawai negeri sipil (PNS) dan pihak swasta.
Kasus ini terkait proyek pembangunan RSUD Kolaka Timur menggunakan DAK tahun anggaran berjalan dengan nilai sekitar Rp170 miliar.