Ketika berada tidak jauh dari posisi Febrie, dua anggota Densus 88 itu terlihat mengarahkan sebuah alat yang diduga sebagai perekam ke arah ruangan tempat Febrie berada.
Menyadari hal ini, polisi militer yang mengawal Febrie segera merangkul dan membawa salah satu anggota Densus 88 menjauh dari restoran untuk diinterogasi.
Baca Juga:
2 Teroris Afiliasi JAD dan ISIS Ditangkap Densus 88 di Bima NTB
Sementara itu, satu anggota Densus 88 lainnya yang turut mengawasi Febrie berhasil melarikan diri. Sumber yang mengetahui kejadian tersebut mengatakan tidak ada keributan yang terjadi.
“Mungkin karena sama-sama pejabat, jadi tidak mau ribut,” ujar sumber tersebut.
Sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa selain dua orang yang masuk ke restoran, ada beberapa orang lain yang terlihat memantau Febrie Adriansyah dari luar.
Baca Juga:
Sebar Ancaman Teror saat Kedatangan Paus, Densus 88 Usut Motif 7 Pelaku
Menurut dua saksi, beberapa dari mereka tampak berada di beberapa titik sekitar 50 meter dari restoran.
"Setelah penangkapan itu, yang di luar langsung lari. Ternyata mereka sedang memantau," ujar salah satu saksi.
Setelah penangkapan tersebut, Febrie menghubungi Kabareskrim Polri untuk meminta penjelasan.