Ketika berada tidak jauh dari posisi Febrie, dua anggota Densus 88 itu terlihat mengarahkan sebuah alat yang diduga sebagai perekam ke arah ruangan tempat Febrie berada.							
						
							
							
								Menyadari hal ini, polisi militer yang mengawal Febrie segera merangkul dan membawa salah satu anggota Densus 88 menjauh dari restoran untuk diinterogasi.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Densus 88 Tangkap Enam Terduga Teroris di Lima Provinsi, Polri: Jaringan Masih Aktif
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								Sementara itu, satu anggota Densus 88 lainnya yang turut mengawasi Febrie berhasil melarikan diri. Sumber yang mengetahui kejadian tersebut mengatakan tidak ada keributan yang terjadi.							
						
							
							
								“Mungkin karena sama-sama pejabat, jadi tidak mau ribut,” ujar sumber tersebut.							
						
							
							
								Sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa selain dua orang yang masuk ke restoran, ada beberapa orang lain yang terlihat memantau Febrie Adriansyah dari luar.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Teror Berulang, Polda Sumut Selidiki Ancaman Bom ke Saudia Airlines yang Diduga Datang dari India
									
									
										
									
								
							
							
								Menurut dua saksi, beberapa dari mereka tampak berada di beberapa titik sekitar 50 meter dari restoran.							
						
							
							
								"Setelah penangkapan itu, yang di luar langsung lari. Ternyata mereka sedang memantau," ujar salah satu saksi.							
						
							
							
								Setelah penangkapan tersebut, Febrie menghubungi Kabareskrim Polri untuk meminta penjelasan.