WahanaNews.co | Pengurus DPD dan DPC Partai Ummat Kota Batam, Kepulauan Riau, menyatakan mundur dari kepengurusan.
Sikap tersebut dilakukan dengan menggelar aksi spontan secara massal di lokasi terbuka Welcome To Batam yang terletak di kawasan Engku Putri, Batam Center.
Baca Juga:
Ini Daftar Partai yang Dukung Anies dalam Pilpres 2024
"Hari ini kita selaku pengurus DPD dan DPC yang ada di Kota Batam yang penggagas Tim Persiapan Pendirian Partai Ummat (TP3U) secara resmi mengundurkan diri," ujar Yasinta Jasnidar, Wakil Sekretariat satu DPD TP3U Partai Ummat kepada wartawan, di lokasi acara, Minggu (17/10/2021).
"Jadi yang mengundurkan diri 20 orang pengurus DPD dan DPC 110 orang, total 130 orang semua," sambung dia.
Alasan mereka mundur dari partai besutan Amin Rais itu karena diduga adanya masalah kepengurusan yang terjadi di Kota Batam yang belum ditanggapi oleh pusat.
Baca Juga:
DPD Partai Ummat Sukabumi Optimis Meraih Kursi Terbanyak
"Tidak ada penyelesaian benang kusut tersebut yang tak ditanggapi oleh pusat maka kami nyatakan mundur," ujar dia.
Sayangnya permasalahan yang dia maksud tidak dirinci secara detail.
Namun, kata dia, pengunduran diri ini telah disampaikan ke tingkat DPW.
Terpisah, Ketua DPW Kepri Partai Ummat, HM Nur Syafriadi, mengatakan, pihaknya tidak tahu ada pengurus menyatakan mundur dari kepengurusan.
"Saya tidak tahu ada pengunduran, tidak ada surat resmi masuk ke saya. Tidak bisa mundur begitu saja, ada prosedur," kata Nur, saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon.
Isu pengunduran diri ini berawal dipicu masalah di medsos antara para pengurus yang digeser diminta kordinator wilayah.
"Ini tidak ada masalah, mau diambil oleh DPW karena jabatan lebih tinggi. Itu solusi yang diberikan agar tidak mundur," ujar dia.
"Jadi ada lima pengurus yang nama sudah diplenokan oleh DPW dan diputuskan dan mereka untuk duduk di pengurusan DPW, " tambah dia.
Saat disinggung aksi spontan pengurus mengundurkan diri tersebut adanya polemik di berbagai daerah terus bergulir terjadi di Partai Ummat.
Ia menegaskan tidak ada kaitannya soal masalah tersebut.
"Ini murni persoalan internal saja, jadi yang bersangkutan sudah ditunjuk oleh pengurus DPP, tiba-tiba yang bersangkutan digeser tentu keberatan," tegas dia. [qnt]