Prof Suhardi begitu konsisten dalam berjuang. Sehingga dia selalu mengkampanyekan antigandum, yaitu dengan mengkonsumsi makanan berupa umbi-umbian yang menjadi kekayaan alam nusantara. Karena dengan begitu bisa menghemat devisa negara, menggairahkan perekomian rakyat, dan bisa menjaga kesehatan tubuh.
"Prof Suhardi itu adalah orang yang sangat mampu menerjemahkan pesan Ketua Dewan Pembina (Prabowo). Beliau sangat konsisten dalam perjuangan. Kadang seorang pemimpin berbicara yang tidak relevan ketika masanya. Tapi setelah pemimpin itu tiada, maka perkataan-perkataannya itu menjadi relevan sekian tahun setelahnya. Itu terbukti dari ucapan-ucapan Bung Karno, Bung Hatta, dan pahlawan lainnya," papar Muzani.
Baca Juga:
Roadshow Konsolidasi Partai Gerindra, Ini Pesan Ketua DPD Jabar untuk Pilkada Kota Bekasi
"Dulu Pak Suhardi selalu mengkampanyekan untuk tidak mengkonsumsi gandum dan menggantinya dengan umbi-umbian. Karena itu dinilai bisa menghemat devisa negara, menjaga tubuh tetap sehat, dan menggairahkan ekonomi rakyat. Mungkin dulu ucapan itu sering dipandang sebelah mata, tapi sekarang terbukti bahwa pemikiran beliau saat ini sangat relevan di tengah ancaman kelangkaan pangan dan menjadi gaya hidup sehat," jelas Muzani.
"Termasuk sosok Pak Hardi. Saya adalah salah satu orang yang memahami dan mengerti perkataan Pak Hardi dahulu yang menjadi relevan di masa sekarang. Itulah sosok pemimpin yang betul-betul memahami tentang permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi di masa yang akan datang," tambahnya.
Sehingga, kebesaran Partai Gerindra seperti sekarang tak lepas dari usaha dan perjuangan beliau semasa menjadi ketua umum.
Baca Juga:
Dukungan Kepada Pasangan Calon Gubernur Banten Andra Soni-Dimyati Terus Mengalir
"Garindra bisa begini karena beliau. Partai ini jadi besar karena beliau. Beliau tidak sempat menduduki jabatan publik. Tapi beliau menanamkan dasar-dasar perjuangn partia kita yang nmembuat kita menjadi partai terbesar kedua di Indonesia. Pak Prabowo ketika itu merasa sangat kehilangan dengan kepergian Pak Hardi. Tapi Pak Prabowo mengatakan, perjuangan harus terus dilanjutkan meskipun Pak Hardi sudah meninggalkan kita," jelas Muzani.
Segenap kader Partai Gerindra di seluruh Indonesia pun bertekad untuk mewujudkan impian almarhum Prof Suhardi, yaitu dengan menjadikan Prabowo presiden pada Pilpres 2024.
"Pak Hardi membuang tenaga dan pikirannya untuk konsolidasi partai. Untuk menggalang kekuatan memenangkan Prabowo dan Gerindra. Kami punya keyakinan Insya Allah 2024 ini Pak Prabowo presden. Kita akan mewujudkan apa yang menjadi impian Pak Hardi selama hidupnya, apa yang menjadi impian kita semua yaitu menjadikan Prabowo presiden," tutup Muzani.