WahanaNews.co | Nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid
Baswedan, tercantum dalam daftar 1.334 The Young Global Leaders (YGL),
sebuah organisasi yang didirikan oleh Klaus Schwab, seorang insinyur yang juga
seorang ekonom Jerman pendiri The World Economic Forum.
Konon, menurut Judiches Leben Franfurt Am Main, istri
Klaus, yaitu Marianne Schwab, adalah anak dari Louis Rothschild, dan menurut
Wikipedia, Rothschild merupakan sebuah dinasti bankir Yahudi-Jerman di Eropa
yang mendirikan berbagai bank dan institusi keuangan.
Baca Juga:
Mahasiswa Penggugat Presidential Threshold dapat Pujian dari Anies Baswedan
Para pemerhati teori konspirasi mengatakan, keluarga Rothschild
merupakan salah satu dinasti penting di balik Gerakan Zionis Internasional dan
organisasi-organisasi sayapnya, seperti Freemasonry dan Illuminati.
Rothschild juga dikabarkan memiliki peran penting di balik Dana
Moneter Internasional (IMF) dan World Bank.
Wikipedia menyebut, YGL merupakan organisasi independen non-profit
yang bermarkas di Jenewa, Swiss.
Baca Juga:
Kuliah Kebangsaan Anies Baswedan "Lentera Demokrasi Jalan Menuju Keadilan Sosial"
Soal keberadaan nama Anies dalam daftar YGL diungkap pemilik akun @Wedhus999.
"Ada nama Anies Baswedan lho" BOMBSHELL DATA DUMP. OF
1,334 GLOBALIST BEHIND THE GREAT RESET. THESE ARE OUR ENEMIES. The world
economic forum has an organization called Young Global Leaders. Klaus Schwab is
the founder of both," tulisnya.
Berdasarkan tangkapan layar dari daftar YGL, nama Anies berada di
urutan 184.
Menurut literatur, globalist adalah sekelompok elit di
level dunia yang dikomandoi tujuh orang.
Mereka menciptakan ketakutan dan kepanikan global lewat media
massa, hingga akhirnya banyak negara bangkrut akibat krisis sosial dan ekonomi.
Setelah hal itu terjadi, sang elite kemudian akan memberikan
solusi akibat kehancuran yang mereka akibatkan.
Perbuatan mereka antara lain dapat dilacak melalui sejarah
hancurnya Wall Street hingga berdirinya federal reserve act pada 1913.
Efeknya, setelah itu perang dunia pertama meletus pada 1914, dan
pada 1929 terjadi The Great Depression di Amerika Serikat.
Secara negara, Amerika sebenarnya kala itu sudah bangkrut akibat
depresi di tahun 1933, tapi kemudian ekonomi AS diselamatkan oleh UU Federal
Reserve Act, yang dibentuk sekelompok bankir, yakni JP Morgan, JD
Rockefeller, Jacob Warburg, dan Paul Warburg.
Mereka berteriak: "Ekonomi akan runtuh! Kita butuh otoritas
moneter yang baru."
Rockefeller, Jacob Warburg, dan Paul Warburg, juga Yahudi seperti
Rothschild, sehingga banyak yang menyebut bahwa globalist adalah nama
lain dari kelompok Yahudi yang sama yang memegang peranan penting dalam Gerakan
Zionis Internasional dengan misinya yang sudah sangat terkenal, yakni
menciptakan Tatanan Dunia Baru (The New World Order), di mana mereka
menjadi penguasanya.
Apa itu The Great Reset atau penataan ulang secara
besar-besaran?
Klaus Schwab dan Thierry Malleret, pada awal 2021 lalu,
menerbitkan buku berjudul COVID-19: The Great Reset.
Banyak kalangan menilai, bagi sebagian orang, buku ini penting
karena memungkinkan mereka memahami bagaimana dunia hidup saat ini, tapi bagi
yang lain, buku ini menakutkan dan ditulis oleh orang-orang yang menyusun peta
jalan mereka untuk pemerintahan global.
Kehadiran buku itu makin membuat orang curiga kalau pandemi
Covid-19 memang sengaja diciptakan dalam rangka menata ulang dunia secara
besar-besaran demi menciptakan Tatanan Dunia Baru.
"All the YGL and alumni are "active on multiple initiative
responding to the Covid-19 " according their website including promotion mask
wearing, the great reset, lockdown and spreading propaganda on news
publication, and telling governments what to do," kata @Wedhus999
lagi, yang artinya: "Semua YGL dan alumni "aktif dalam berbagai inisiatif
menanggapi Covid-19" menurut website mereka, termasuk dalam mempromosikan
pemakaian masker, reset besar-besaran, lockdown dan penyebaran propaganda pada
publikasi berita, dan memberi tahu pemerintah apa yang harus dilakukan".
Akun itu lalu membeberkan nama-nama yang juga berada dalam daftar
YGL tersebut:
"SNEAKPEAK PREVIEW:
Mark Zuckerberg - Facebook CEO
Emmanuel Marcon - President of France
Sanna Marin - Prime Minister Finland
Mamuka Bakhtadze - Prime Minister Georgia
Alexander de Croo - Prime Minister Belgium
Paul Meyer - Commonpass CEO."
Akun itu juga menyebut nama-nama berikut:
"David Rothschild - (Self Explanotary)
Rajiv Shah - Rockefeller Foundation President
Li Yinuo - Bill & Melinda Gates Foundation (China Office)
Yoshinobu Nagamine - Senior Manager, Gavi, The Vaccine Alliance
PLEASE BACK UP, RESEARCH THE LIST, AND SHARE THIS EVERYWHERE."
Seperti diketahui, Anies merupakan kepala daerah yang terdepan
dalam menangani pandemi Covid-19, seolah dia sangat tahu apa yang harus
dilakukan untuk menangani pandemi yang bersumber dari Kota Wuhan, China,
tersebut.
Anies-lah Gubernur yang pertama kali mengusulkan lockdown
bagi wilayahnya (Jakarta), meski ditolak Presiden Jokowi, karena pemerintah
membuat kebijakan sendiri, yakni PSBB.
Anies pula Gubernur pertama yang pelaksanaan tes swab PCR-nya
melampaui standar WHO, dan informasi tentang penanganan pandemi Covid-19-nya
juga paling depan, karena sangat transparan dan informasi yang disuguhkan
sangat lengkap.
Terbaru, Anies juga merupakan Gubernur pertama di Indonesia yang
menetapkan vaksin Covid sebagai syarat dibukanya kembali kegiatan publik,
sehingga tukang cukur dan pemilik Warteg pun jika mau membuka usaha, harus
sudah divaksin, dan pelanggan/konsumennya juga harus sudah divaksin.
Tak hanya itu, pada 14 Juni 2021, Presiden Jokowi memberi Anies
target agar menyuntikkan 7,5 juta dosis vaksin hingga akhir Agustus, dan pada
pada akhir Juli 2021 target itu telah dipenuhi.
Gencarnya imbauan pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta agar
masyarakat melakukan vaksinasi demi mengatasi pandemi Covid-19 memang membuat
masyarakat berbondong-bondong mendaftar.
Apalagi karena Anies mengatakan bahwa orang yang sudah divaksin
hanya akan mengalami gejala ringan jika terpapar Covid-19, dan risiko meninggal
sangat kecil.
Padahal, sebelumnya banyak masyarakat yang tak mau divaksin,
karena selain tak percaya bahwa pandemi Covid-19 adalah nyata, juga karena
banyak yang percaya bahwa pandemi ini merupakan rekayasa Yahudi untuk
mengurangi populasi penduduk dunia demi mewujudkan Tatanan Dunia Baru, sehingga
yakin bahwa vaksin itu berisi racun, sehingga jika disuntikkan, maka
penerimanya akan menderita banyak penyakit, dan akhirnya meninggal.
Dalam salah satu postingannya kemarin, Senin (2/8/2021), @Wedhus999
juga mencuitkan tentang vaksin.
Begini katanya:
"BOOM July 07, 2021 PERHATIAN DENGAN SEKSAMA DAN TELITI!
PENGADILAN NEW NUREMBERG 2021 MENETAPKAN VAKSIN SEBAGAI GLOBAL GENOCIDE!
ARTINYA, PEMBUNUHAN SECARA TERENCANA, TERSTRUKTUR DAN TERIRGANISASI!"
Menurut Wikipedia, Anies mendapatkan penghargaan sebagai salah
satu The Young Global Leaders dari World Economic Forum pada
tahun 2009. [dhn]