WahanaNews.co, Jakarta - TNI Angkatan Udara memobilisasi pesawat CN 295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma untuk melanjutkan misi Mata Elang-23 pada Selasa (19/12/2023).
Misi ini melibatkan operasi pengamatan terhadap kapal-kapal pengungsi Rohingya dan pemantauan terhadap pelanggaran perairan di wilayah Timur Aceh.
Baca Juga:
Peredaran Ganja Asal Aceh Tujuan Sumbar 624 Kg Diungkap BNN
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati, menyatakan bahwa TNI AU berkolaborasi dengan TNI AL dalam menjaga batas wilayah kedaulatan.
Dalam kerja sama ini, TNI AU turut serta dalam operasi terpadu bersama TNI AL yang sedang melaksanakan Operasi Tombak Segara 23.
Dalam operasi ini, pesawat Casa NC 212 dan helikopter AS 565 MBe Panther juga terlibat untuk memperkuat sinergi dalam pengamanan perairan.
Baca Juga:
Dari Aceh, Presiden Jokowi Lanjutkan Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatra Utara
"Letak geografis Provinsi Aceh yang berbatasan dengan Samudera Hindia dan Selat Malaka menyebabkan sering terdamparnya pengungsi etnis Rohingnya di wilayah Aceh dan upaya pelanggaran kedaulatan serta kriminalitas lain," kata Agung , melansir Tribunnews, Kamis (21/12/2023).
"TNI AU berkomitmen tegak lurus menjaga kedaulatan dan keamanan perairan perbatasan dari udara," sambung dia.
Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Yoyon Kuscahyono selaku Komandan Satgas Udara menyampaikan hasil pemantauan udara akan dilaporkan kepada komando atas.
Selanjutnya, hasil pemantauan tersebut juga akan dikoordinasikan dengan TNI AL, Kepolisian, maupun Pemda, guna mengambil tindakan lebih lanjut.
Dalam operasi yang sama, TNI AU sebelumnya juga sempat mengerahkan pesawat Casa 212 Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang untuk melakukan pemantauan pelanggaran perairan seperti pelayaran ilegal pengungsi Rohingya di Perairan Aceh pada Minggu (17/12/2023).
Tugas utama pesawat Casa 212 dengan panggilan Walet 12 adalah menyediakan informasi terbaru mengenai gangguan keamanan dan potensi pelanggaran kedaulatan di Perairan Aceh.
Tindakan pemantauan yang dilakukan oleh TNI AU terhadap pengungsi Rohingya di wilayah ini dimulai dengan pelaksanaan Operasi Sayap Elang-23 pada tanggal Kamis (14/12/2023) hingga Sabtu (16/12/2023).
Dalam operasi ini, TNI AU menggunakan pesawat Boeing 737 AI-7302 dari Skadron Udara 5 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar.
Misi ini, yang memiliki panggilan Camar 02, dipimpin oleh Mayor Pnb Reza Alkautsar bersama dengan 14 kru lainnya.
Wilayah yang dipantau selama operasi mencakup perairan di timur Aceh, Pulau Sabang, hingga Pulau Rondo.
Selama pelaksanaan misi tersebut, TNI AU berhasil mengumpulkan bukti otentik berupa gambar dan rekaman dari udara, serta informasi aktual yang diperoleh melalui kamera dan radar canggih yang terpasang di pesawat.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]