WahanaNews.co | Politikus PDIP, Arteria Dahlan, meminta publik melihat sisi lain dari polemik pengecatan ulang
pesawat kepresidenan, dari warna biru menjadi merah putih.
Menurutnya, jangan sampai publik
terbawa permainan politik pihak-pihak yang merasakan post colour syndrome, pelesetan dari post power syndrome, atau sindrom pasca-kekuasan karena tak bisa melepaskan diri dari
kekuasaan yang sudah hilang.
Baca Juga:
PDIP Tegaskan Komitmen Buka Ruang Generasi Muda dalam Politik Nasional
Menurutnya, tak ada yang salah dengan
pengecatan pesawat kepresidenan menjadi warna merah putih.
"Justru, kalau mau
kita jujur dan hadirkan perdebatan, yang harusnya dipermasalahkan itu dulu, zamannya Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono," kata Arteria kepada
wartawan, Rabu (4/8/2021).
"Kok pesannya warnanya biru, padahal memungkinkan untuk memesan
warna merah putih," sambungnya.
Baca Juga:
Dari Narkoba hingga Video Viral, Jejak Kelam Politisi Muda Wahyudin Moridu
"Tapi, kami
beradab dan berpikiran positif saja," tandas Arteria.
Sebab, warna bendera NKRI adalah merah putih, bukan warna biru.
"Justru kita bertanya, kok dulu tak sejak awal pesawat itu
diwarnai merah putih?" ujarnya lagi.