"Mari berhati-hati dengan yang post power syndrome," sentilnya.
"Mungkin saja ini nanti jadinya post colour syndrome, hanya karena tak
bisa menerima bahwa warna pesawat kepresidenan tak lagi sama dengan warna
bendera partainya," ucap Arteria.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
Sebelumnya, Kepala Sekretariat
Presiden, Heru Budi Hartono, mengatakan, pesawat kepresidenan yang
dicat ulang adalah pesawat BBJ2 alias Boeing Business Jet 2 tipe 737-800.
Pengecatan
pesawat tersebut sudah direncanakan sejak 2019, terkait perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan
Republik Indonesia pada tahun lalu.
"Proses pengecatan sendiri
merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ,"
kata Heru kepada wartawan, Selasa (3/8/2021).
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
Namun, kata Heru, pengecetan pesawat
BBJ2 pada 2019 urung dilakukan karena belum masuk jadwal perawatan rutin.
Heru mengatakan, perawatan pesawat
kepresidenan harus sesuai interval waktu yang telah ditetapkan.
Pesawat BBJ2 baru dicat ulang pada
tahun ini berbarengan dengan jadwal perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik.