WahanaNews.co, Jakarta – Kebohongan yang diungkapkan oleh Mahfud MD soal klaim dirinya berjasa dalam kasus Ferdy Sambo, terus dibuka kuasa hukum keluarga Brigadir J.
Martin Simanjuntak membantah keras pernyataan Mahfud MD yang menyebutkan bahwa keluarga Brigadir J datang menemuinya sambil menangis-nangis.
Baca Juga:
5 Tips Cerdik Mencegah Diri Terjebak dalam Kebohongan
Menurut Martin, peristiwa yang disebutkan Mahfud beberapa waktu lalu terkait pihak keluarga Brigadir J bersama dengan Kamaruddin Simanjuntak dan Irma Hutabarat itu tidak pernah terjadi.
Hal itupun menjadi pertanyaan bagi Martin, kapan peristiwa yang disebutkan oleh Mahfud itu terjadi.
Sedangkan baik Kamaruddin Simanjuntak dan Irma Hutabarat pun telah membantah adanya peristiwa yang disampaikan oleh Mahfud tersebut.
Baca Juga:
Babinsa Laksanakan Patroli Karhutla bersama warga di desa Di Wilayah Binaan
"Saya pastikan kepada Irma Hutabarat, Inang saya, ke Kamaruddin Simanjuntak pernah enggak membicarakan kasus Josua membawa keluarga. Enggak pernah, ya kalau saya berbicara fakta," ujar Martin seperti dikutip dari kanal YouTube Uya Kuya TV, Sabtu (2/3/2/2024).
Martin kemudian menjelaskan bahwa dirinya memang pernah bersama dengan Kamaruddin Simanjuntak dan Irma Hutabarat bertemu dengan Mahfud MD di kantor Menkopolhukam.
Namun pertemuan tersebut terjadi pada Februari 2023 dan tidak membawa keluarga Brigadir J.
Bahkan di pertemuan tersebut tidak ada sama sekali membahas mengenai kasus Ferdy Sambo dan Brigadir J.
"1 Februari 2023 ya ini ketemu sama Pak Mahfud di kantor Menkopolhukam dan enggak ada keluarga Josua ini," terang Martin.
Saat itu dijelaskan oleh Kuasa Hukum Brigadir J tersebut adalah yang hadir di bulan Februari ke kantor Menkopolhukam selain Kamaruddin, Irma, dan dirinya ada lagi mantan istri Direktur Taspen, Fredy Wijaya, Nelson Simanjuntak, Mikael dan istrinya.
Maka dari itu Martin dengan tegas membantah bahwa keluarga Brigadir J datang bertemu dengan Mahfud MD sambil menangis-nangis.
Irma Hutabarat pun menyampaikan keberatannya atas apa yang diucapkan Mahfud beberapa waktu lalu itu.
"Makanya Inang Irma juga keberatan, dia minta tolong ke saya tolonglah klarifikasi biar semuanya jelas gitu," lanjutnya.
Martin pun mengaku bingung mengapa Mahfud MD harus berbohong soal hal itu. Ia juga heran peristiwa apa yang sebenarnya dimaksud oleh mantan Menkopolhukam tersebut.
"Saya bingung ini yang dirujuk Pak Mahfud itu peristiwa yang mana?!" ungkap Martin lagi.
"Kalau peristiwa ini yang pertama tidak ada nangis-nangis tidak ada keluarga Josua dan ini 2023 bulan Februari tanggal 1. Josua itu mohon maaf ya terjadi peristiwa itu kan tanggal 8 Juli (2022) lalu ribut-ribut itu tanggal 9 sampai 17," imbuhnya.
Martin pun menyayangkan Mahfud yang harus berbohong soal kejadian tersebut.
[Redaktur: Alpredo Gultom]