WahanaNews.co | Tim Kuasa Hukum Kuat Maruf minta hakim menyatakan kliennya tidak bersalah dan dibebaskan dari seluruh tuntutan dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan Tim Kuasa Hukum Terdakwa Kuat Maruf, Irwan Iriawan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
“Dengan segala hormat mohon kiranya Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadii perkara a quo berkenan memutuskan sebagai berikut, mengadili, satu menyatakan Terdakwa Kuat Ma'ruf tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan Tindak Pidana Pembunuhan Berencana atau Tindak Pidana Pembunuhan secara bersama-sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP atau Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP,” ucap Irwan Iriawan, mengutip Kompas.TV, Selasa (24/1).
“Membebaskan Terdakwa Kuat Ma'ruf dari segala dakwaan (verkapte vrijspraak) atau setidak-tidaknya dinyatakan lepas dari segala tuntutan (onslag van alle rechts vervolging).”
Kemudian, memerintahkan penuntut umum untuk mengeluarkan Terdakwa Kuat Maruf dari Rumah Tahanan Bareskrim Polri.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
Memulihkan nama baik dan hak Terdakwa Kuat Ma'rut dalam kemampuan, kedudukan harkat dan martabatnya seperti semula dan membebankan biaya perkara dalam semua tingkat peradilan kepada Negara.
“Atau apabila Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, maka kami tetap memohon kiranya Putusan terhadap diri Terdakwa yang seadi-adilnya (ex aequo et bono),” katanya.
Sebab, lanjutnya, dakwaan Primair maupun Subsidair jika dihubungkan dengan fakta-fakta hukum yang telah terungkap di persidangan dalam perkara a quo, tidak satupun pasal yang didakwakan oleh JPU memenuhi perbuatan yang didakwakan terhadap diri Terdakwa.
“Oleh karena itu, Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan dan tuntutan Saudara Penuntut Umum, karena sama sekali tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan sebagaimana dakwaan dan tuntutan Saudara Penuntut Umum tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya dalam pleidoi, Terdakwa Kuat Maruf sempat menegaskan jika dirinya tidak tahu menahu soal perencanaan pembunuhan terhadap Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Tidak hanya itu, Terdakwa Kuat Maruf juga menegaskan dirinya bukanlah sosok sadis yang bisa terlibat dalam sebuah pembunuhan.
“Demi Allah saya bukan orang sadis, tega, dan tidak punya hati untuk ikut membunuh orang apalagi orang yang saya kenal baik pernah menolong saya,” ucap Kuat Maruf.
“Almarhum Yosua juga baik kepada saya, bahkan saat saya 2 tahun tidak bekerja dengan Bapak Ferdy Sambo, Almarhum Yosua pernah membantu saya dengan rezekinya karena pada saat itu anak saya belum bayar sekolah,” tambah Kuat Maruf. [rna]